Setiap Manusia Terikat Perjanjian Kepada Allah SWT, Begini Riwayatnya

Abu Sahma Pane, Jurnalis
Sabtu 30 November 2019 10:53 WIB
Foto: Ilustrasi. dok.Okezone
Share :

Namun, perjanjian Allah dengan para nabi bukan soal menuhankan-Nya, melainkan soal saling meneguhkan antara satu nabi dengan yang lain, soal penyampaian risalah, dan tugas-tugas kenabian lainnya.

Riwayat lain menyatakan, janji itu tentang pertama kalinya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam diciptakan, namun yang paling terakhir diutus. (Lihat: Muhammad ibn Jarir al-Thabari, Tafsir al-Thabari, [tanpa cat. kota: Risalah al-Muassasah] 2000, jilid 20, hal. 213.

Lantas, mengapa kemudian manusia ingkar janji, menyimpang, dan kufur?

Itulah sifat manusia. Mereka lupa atas janjinya sendiri di hadapan rabb. Makanya Allah mengutus para rasul untuk mengingatkan janji itu. Sehingga tidak ada hujjah bagi mereka untuk tidak beriman saat ditagih janji pada hari Kiamat kelak. Tak lagi ada alasan, Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan), (QS. Al-A’raf [7] : 172).

Dari ayat dan hadits di atas, dapat dipetik beberapa pelajaran:

1. Setelah menciptakan Adam ‘alaihissalam, Allah mengeluarkan seluruh calon keturunannya.

2.Tidak akan berdiri Kiamat sebelum seluruh keturunan itu terlahir ke dunia.

3. Saat seluruh calon keturunan Adam ‘alaihissalam dikeluarkan, Allah mengadakan perjanjian dengan mereka.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya