Mengenal Habib Luthfi, Tokoh Muslim yang Jadi Wantimpres Jokowi

Dyah Ratna Meta Novia, Jurnalis
Jum'at 13 Desember 2019 19:33 WIB
Habib Luthfi (Foto: Inst)
Share :

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memilih sembilan tokoh untuk menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Anggota Watimpres ini punya wewenang untuk memberikan nasihat, masukan, dan pertimbangan ke Presiden. Salah satu yang dipilih menjadi anggota Watimpres adalah Habib Luthfi bin Yahya.

Habib Luthfi menjadi anggota Watimpres bersama mantan Menko Polhukam Wiranto, Sidarto Danusubroto, Mardiono (politikus senior PDIP), Dato Sri Tahir , Putri Kuswisnu Wardani, Agung Laksono (polikus senior Golkar), Arifin Panigoro, Sukarwo (mantan Gubernur Jawa Timur).

 Terpilihnya Habib Luthfi menjadi Watimpres Jokowi juga diketahui dari akun Instagram @habibluthfibinyahya.

 

View this post on Instagram

. JAKARTA – Rais Aam Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah atau disingkat JATMAN, Habib Luthfi bin Yahya ditunjuk Presiden Jokowi sebagai salah satu Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Jum’at, 13 Desember 2019

A post shared by Habib Luthfi bin Yahya (@habibluthfibinyahya) on

Habib Luthfi dilahirkan di Pekalongan tepatnya pada tanggal 10 November 1946. Beliau dilahirkan dari seorang Syarifah yang bernama sayidah al Karimah as Syarifah Nur.

Habib Luthfi selain sebagai seorang ulama, juga aktif dalam organisasi Nahdlatul Ulama sebagai salah satu anggota Syuriyah PBNU. Beliau juga jadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jawa Tengah. Selain itu, juga menjadi Ra’is ‘Am jam’iyah Ahlu Thariqah al Mu’tabarah an Nahdiyah (JATMAN).

Dalam hal pendidikan agama, beliau mendapatkan pendidikan agama Islam dari ayahanda tercintanya yaitu Al Habib al Hafidz ‘Ali al Ghalib. Setelah mendapatkan pelajaran agama dari ayahanda, Habib Luthfi melanjutkan pendidikannya di Madrasah Salafiah selama tiga tahun.

Seperti dilansir website Laduni, usai memperoleh didikan langsung dari kedua orangtuanya, pada usia 12 tahun Luthfi kecil mulai mengembara mencari ilmu. Ia ikut pamannya Habib Muhammad di Indramayu Jabar. Sejak itu ia keluar masuk pesantren.

Tak lama nyantri di Bondokerep Cirebon, Habib Luthfi mendapatkan beasiswa belajar ke Hadramaut, Yaman. Tiga tahun di sana, ia kembali ke tanah air, nyantri lagi ke sejumlah pesantren antara lain Ponpes Kliwet Indramayu, Tegal (Kiai Said), Purwokerto (Kiai Muhammad Abdul Malik Bin Muhammad Ilyas Bin Ali).

Beliau juga berguru kepada seorang ulama besar asal Lasem Rembang, Kiai Ma’shum. Beliau banyak menghabiskan waktu belajar di Madrasah Salafiah

Dari guru-gurunya beliau mendapat ijazah khas (khusus), dan juga ‘Am (umum) dalam Da’wah dan nasyru syari’ah (menyebarkan syari’ah), thariqah, tashawuf, kitab-kitab hadits, tafsir, sanad, riwayat, dirayat, nahwu, kitab-kitab tauhid, tashwuf, bacaan-bacaan aurad, hizib-hizib, kitab-kitab shalawat, kitab thariqah, sanad-sanadnya, nasab, kitab-kitab kedokteran. Dan ia juga mendapat ijazah untuk membai’at.

Selanjutnya, pada usia masih remaja Habib Luthfi dinikahkan dengan seorang gadis yang masih tergolong kerabat yakni Syarifah Salma binti Hasyim bin Yahya.

Dari pernikahan itu lahir dua orang anak laki-laki dan tiga perempuan yaitu Syarif Muhammad Bahauddin, Syarifah Zaenab, Syarifah Fathimah, Syarifah Ummi Hanik dan Syarif Husain.

Seperti dilansir NU Online, salah seorang santri dari Ternate yang mengenal Habib Luthfi, Muhammad Kashai mengatakan, pada awalnya ia mengira Habib Luthfi merupakan orang Arab. Ini terlihat dari perawakan beliau demikian adanya. Mungkin ini pertama kali perkenalan dia dengan sang habib.

"Setelah mendengar ceramah-ceramah beliau tentang 'NKRI harga mati', saya sempat kaget, rupanya beliau bukan sekadar orang Arab, tapi orang Indonesia tulen. Beliau beberapa kali mengumandangkan persatuan dan kesatuan. Luar biasa," kata Kashai.

(Dyah Ratna Meta Novia)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya