MASJID Jami Bengkulu menjadi salah satu tempat yang diincar para wisatawan saat berkunjung ke Bumi Rafflesia. Masjid ini dibangun pada abad ke 18 ini juga dikenal sebagai Masjid Jami Tengah Padang atau Surau Gedang.
Saat awal dibangun, Masjid Jami Bengkulu terlihat sangat sederhana. Terbuat dari kayu dan beratapkan daun rumbia. Masjid ini didirikan oleh Daeng Makulle saat dia diangkat menjadi Datuk Dagang dari daerah Tengah Padang.
Foto: pesona.travel
Dilansir dari laman Wonderful Indonesia, Senin (9/3/2020), Di abad ke-20, masyarakat ingin melakukan perbaikan Masjid Jami Bengkulu karena sudah sangat tua dan kurang dirawat. Keinginan tersebut bersamaan dengan dibuangnya Bung Karno beserta keluarga ke Bengkulu pada 1938-1942.
Bung Karno membantu masyarakat merancang perbaikan salah satu tempat beribadah kaum tuo, yakni golongan kaum Islam yang disebut Bung Karno bigotedly orthodox. Dia mendatangi orang-orang yang dituakan atau berpengaruh dari golongan kaum tuo, lalu membujuk mereka untuk memperbarui Masjid Jami Bengkulu yang sudah rusak.
Usaha Bung Karno merenovasi masjid tak terlepas dari berbagai perlawanan. Namun akhirnya Bung Karno berhasil meyakinkan mereka. Hingga akhirnya tercapailah kesepakatan untuk mengganti masjid lama dengan masjid baru sesuai rancangan Bung Karno.