KELAHIRAN Nabi Muhammad SAW diyakini terjadi dalam dua masa, yakni lahir wadh'i dan lahir hakiki. Almarhum KH Maimoen Zubair pernah menerangkan proses kelahiran Rasulullah tersebut tanda-tanda kemaslahatan umat.
Ustadz Makmun Kholil dalam bukunya, Mbah Maimun: Kisah-Kisah Kemuliaan Guru Semua Golongan (2019) menerangkan bahwa Mbah Moen, panggilan KH Maimoen sangat menguasai ilmu fikih dan sejarah. Maka, selain menerangkan tentang kelahiran fisik Rasulullah pada 12 Rabiul Awal atau disebut kelahiran wadh'i, Mbah Moen memaparkan proses kelahiran hakiki atau lahirnya nur (cahaya) Rasulullah.
Biasanya kelahiran hakiki tidak bisa dirasakan oleh manusia awam. Namun berbeda dengan proses yang dialami oleh kedua orangtua Nabi Muhammad SAW.
(Baca Juga : Akhir Wabah Corona Menurut Para Ahli hingga Pertanda Bintang Tsurayya)
"Mereka semua merasakan prosesnya ketika nur Muhammad dicabut oleh Allah dari tubuh Sayyid Abdullah ke rahim Sayyidatina Aminah, sukmanya terasa. Sayyid Abdullah merasa terguncang dan merasa kosong," terang Mbah Moen dikutip oleh Ustadz Makmun.