SEORANG prajurit memiliki tugas utama menjaga keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari gangguan pihak lain. Di luar dari itu, seorang tentara juga mendapat amanah untuk mengayomi setiap warga negara menjadi lebih baik.
Inilah yang diterapkan prajurit di wilayah perbatasan Republik Indonesia dengan Papua Nugini. Anggota Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 411 Kostrad turut serta menjadi guru mengaji bagi anak-anak di Kampung Baidub, Distrik Ulilin, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Selain Jaga Tapal Batas, Satgas Yonif Mekanis Raider 411 Kostrad Jadi Guru Ngajihttps://t.co/kEg6a9hwsE@Puspen_TNI @tni_ad @pendivif1_k @Divif2kostrad #tni #tniad #Kostrad #Cakra #penkostrad #sahabatcakra #lintasprajurit #lebihaktifdanlebihkreatifuntukkostrad pic.twitter.com/j7165jBUhs
— Kostrad (@Cakra_Kostrad) June 9, 2020
Selain tugas utamanya, berbagai kegiatan pembinaan teritorial terus digiatkan personel Satgas Pamtas, seperti karya bhakti, pengobatan keliling, bhakti sosial, hingga menjadi guru mengaji bagi anak-anak di sekitar pos.
"Hal inilah yang dilaksanakan oleh personel Pos Bupul 12 yakni Pratu Kotibul dan Pratu Faisal Asmi yang menjadi guru mengaji di Masjid Al Muhajirin bagi anak-anak di Kampung Baidub," ungkap Dansatgas Yonif Mekanis Raider 411 Kostrad Mayor Inf Rizky Aditya, dikutip dari laman Kostrad, Selasa (9/6/2020).
"Dua anggota Pos Bupul 12 turut membantu menjadi guru ngaji setiap sore. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan guru ngaji untuk anak-anak Muslim di kampung tersebut," terang Rizky.
"Anak-anak belajar mengaji yakni membaca Alquran dan Iqra, dan bacaan surah-surah pendek. Tahap demi tahap, tingkat demi tingkat, diperlihatkan oleh Dias Saputra (9) beserta teman-temannya yang memiliki semangat belajar mengaji," tambahnya.