Peristiwa itulah yang membuat Masjid ini dinamakan Masjid Al Qiblatain atau Masjid Dua Kiblat. Masjid Qiblatain banyak dikunjungi oleh jamaah umrah dan haji.
Mengutip dari laman Mysalaam, Masjid Al Qiblatain dibangun oleh putra-putra Sawad bin Ghanem ibn Kaab selama perjanjian Nabi pada tahun Hijrah kedua.
Renovasi masjid ini sempat ditunda hingga era Saudi ketika Raja Abdul Aziz bin Abdulrahman Al Saud memerintahkan renovasi, perluasan, dan pembangunan tembok di sekitarnya pada 1350 Hijriah.
Pada masa pemerintahan Raja Fahd bin Abdul Aziz Al Saud, masjid dihancurkan dan dibangun kembali. Daerah di mana masjid terletak telah dirancang ulang dan diperluas menggunakan teknologi terbaru dan desain teknik, dengan sentuhan arsitektur karakter Islam.
(Salman Mardira)