SEORANG remaja perempuan bernama Lisha menceritakan kisahnya hingga memeluk agama Islam. Kisah ini bermula saat ia masih remaja berusia 12 tahun. Kala itu ibunya meninggal dunia. Tragedi tersebut menyebabkan dirinya menjadi lebih banyak menghabiskan waktu bersama orang-orang yang lebih tua.
Ia biasa pergi pada hari Minggu untuk membantu orang-orang tersebut. Kemudian ia seringkali mendapati dirinya diajak untuk ikut beribadah. Di tempat suci itu, Lisha kerap berdoa seraya bertanya, mengapa Tuhan mengambil ibunya?
Baca juga: Muslim Inggris Bersihkan Makam yang Terbengkalai Akibat Lockdown Covid-19
Banyak orang mengira Lisha memiliki pengetahuan besar, karena mengajukan pertanyaan berat seperti di usia yang begitu muda.
Sejak itulah dia semakin mendalami agamanya. Mulai sering pergi beribadah hingga akhirnya mampu menjadi pengajar dan memberi ceramah di mimbar tempat ibadahnya selama setahun.
Suatu ketika saat sedang menyampaikan pesannya di atas mimbar, Lisha tiba-tiba merasakan kesulitan nama Tuhannya. Ia tidak bisa mengatakannya, padahal sudah sangat keras berusaha. Bahkan, dirinya sampai bercerita mengenai hal ini kepada para tetuanya, hingga didoakan selama 30 hari. Namun, tetap saja tidak ada yang berubah. Hal ini yang kemudian menggugahnya bahwa ada Tuhan, dan bertekad mencari tahu akan hal itu.
Baca juga: Suami-Istri Ini Jadi Pelopor Penyedia Makanan Halal di Kanada
"Dalam pencarian kebenaran itu, saya menjadi lebih sering ke tempat ibadah, dan bahkan menemui petinggi agama di tempat itu beberapa kali. Ia mulai menceritakan awal mula kisah dari kehidupan ini, bahkan dari awal kelahiran Tuhan," ungkap Lisha, sebagaimana dikutip dari About Islam, Kamis (25/6/2020).
"Di pertengahan pencarian, saya pindah ke Florida. Masih dengan keingintahuan saya. Saya kembali berguru dengan petinggi agama di wilayah itu. Sayangnya petinggi agama tempat saya berguru justru membuat saya semakin tidak yakin, sehingga saya berhenti datang ke tempat ibadah," lanjutnya.