Mengenal Wanita Kulit Hitam Pelopor Busana Muslimah di Amerika

Saskia Rahma Nindita Putri, Jurnalis
Sabtu 04 Juli 2020 02:10 WIB
Halima Aden, pelopor busana muslimah di Amerika (Foto: womentalk)
Share :

RAMAI di berbagai media yang mengabarkan bahwa Halima Aden merupakan wanita pertama yang menampilkan koleksi baju renang tahunan Sports Illustrated dengan mengenakan hijab atau yang dikenal sebagai burkini. Pada masanya, predikatnya ini berhasil membawanya berada pada sampul majalah ternama seperti Allure, British Vogue dan Glamour Magazine.

Sebagai lulusan dari jurusan yang fokus pada mode muslim, ia masih sering menemukan pemberitaan yang meliput fesyen wanita muslim yang tampaknya menuai anggapan bahwa Islam dan dunia mode tidaklah cocok untuk disatukan. Sikap ini dinilai telah mengabaikan pengaruh orang kulit hitam terhadap busana muslim yang setidaknya berpengaruh selama delapan dekade lamanya.

Melansir laman The Conversation, menurut Pusat Penelitian Pew, muslim kulit hitam mewakili setidaknya seperlima dari seluruh muslim di Amerika Serikat. Diketahui, masuknya Islam ke Amerika ialah karena agama ini dibawa oleh orang kulit hitam yang pada masa itu masih marak perbudakan. Jumlahnya terbilang sedikit, dengan berkisar antaran 30.000 hingga 40.000 orang saja.

Namun, sebagaimana dicatat oleh sejarawan Sylviane Diouf, adanya orang Afrika beragama muslim yang dulunya diperbudak meninggalkan dampak jangka panjang pada budaya Amerika, terutama di Kepulauan Kepulauan Laut dan wilayah Lowcountry, wilayah pesisir yang membentang dari Carolina Utara ke Florida utara.

Dokumen Bilali menjadi teks Islam pertama yang ditulis oleh Bilali Muhammad, pria keturunan Afrika yang dulunya diperbudak dan tinggal di Pulau Sapelo pada abad ke-19. Dalam teks tersebut ia menuliskan perintah tentang sholat wajib dan kepercayaan umat muslim.

Teks lainnya yakni sebuah narasi yang dituliskan dalam bahasa Arab oleh Omar ibn Said pada tahun 1831 yang hidup sebagai budak di Carolina Utara. Di dalamnya, ia menceritakan kehidupannya di Senegal, termasuk pendidikan agamanya. Autobiografinya tersebut juga turut mencantumkan beberapa doa muslim.

Baca juga: Bagaimana Nasib Perlengkapan Jamaah Haji Pasca-Batal Berangkat?

Pada abad ke-20, orang Amerika berkulit hitam diperkenalkan kembali ke Islam melalui beberapa orang dan organisasi. Termasuk di antaranya Moorish Science Temple of America, dan Nation of Islam. The Moorish Science Temple of America didirikan oleh seorang Amerika Moor, Noble Drew Ali, pada tahun 1913 di Newark, New Jersey.

Drew Ali mengajarkan orang-orang sekitarnya bahwa mereka bukanlah orang negro atau Ethiopia, tetapi mereka orang Moor dan bahwa Islam adalah agama mereka yang sebenarnya. Menurut Drew Ali, orang Moor adalah keturunan orang Moab kuno yang mendirikan Makkah, salah satu kota terpenting dalam Islam.

W. Fard Muhammad, yang mendirikan Nation of Islam pada tahun 1930 di Detroit, Michigan, juga mengajar para pengikutnya bahwa mereka telah melupakan identitas mereka yang sebenarnya sebagai muslim Asia dan anggota suku Shabazz yang terlupakan. Istilah Asiatic mengacu pada orang kulit hitam dan orang kulit berwarna lainnya.

Pakaian memainkan peran sentral dalam membangun identitas muslim kulit hitam yang unik. Perempuan muslim kulit hitam mengenakan pakaian mereka untuk menantang standar kecantikan Amerika, yang biasanya menganggap perempuan kulit putih muda kurus sebagai kecantikan yang ideal. Praktik berpakaian mereka juga menantang kepercayaan bahwa Islam hanya agama Arab dengan mendorong anggota untuk mengembangkan praktik pakaian lokal mereka sendiri.

Di Moorish Science Temple of America, pria mengenakan fezzes atau sorban dan wanita mengenakan kerudung yang lalu dipasangkan dengan gaun shift panjang sebagai bagian dari pakaian sehari-hari mereka.

Sedangkan pria dari Nation of Islam mengenakan setelan khusus dan dasi kupu-kupu atau dasi biasa. Wanita mengenakan seragam pelatihan gadis muslim. Pelatihan gadis muslim mencakup pelajaran untuk wanita dan anak perempuan tentang aturan dan kepercayaan Nation of Islam serta cara memasak, membersihkan, membesarkan anak-anak dan mempraktikkan bela diri. Seragamnya terdiri dari tunik berkerah tinggi yang panjang hingga paha. Busana itu dipadukan dengan celana longgar atau rok panjang sepergelangan kaki.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya