Kisah Abbad bin Bisyr, Sahabat Nabi yang Khusyuk Sholat Meski Dihujam Anak Panah

Rizka Diputra, Jurnalis
Sabtu 04 Juli 2020 12:30 WIB
Ilustrasi (Foto: Baztab)
Share :

SAYYIDAH Aisyah radhiyallahu 'anha pernah berkata: “Ada tiga orang sahabat Anshar yang keutamaannya tidak bisa dilampaui siapapun, yaitu Sa’ad bin Mu’adz, Usaid bin Hudhair, dan Abbad bin Bisyr,”.

Nama terakhir merupakan sahabat Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam dari kalangan Anshar yang dikenal sebagai ahli ibadah ('abid). Sejarah Islam mengukir namanya dengan tinta emas pemuda bersuara merdu yang semasa remaja belajar Alquran kepada Mush’ab bin Umair itu.

Selain itu, Abbad bin Bisyr juga dikenal sebagai sosok yang pemberani. Saking cinta dan setianya kepada baginda Nabi, ia selalu siap mendampingi dan menjalankan titah Rasulullah.

Dikisahkan dalam Buku Companions of The Prophet, Vol.1, karya Abdul Wahid Hamid, suatu hari, usai perang Dzatu Riqa, Rasulullah dan pasukan kaum muslimin beristirahat di sebuah lembah. Tak lama berselang, Rasulullah bertanya: "Siapa yang akan berjaga malam ini?" Suara lantang terdengar dari Abbad bin Bisyr dan Ammar bin Yasir. Keduanya kompak menjawab: "Kami, wahai Rasulullah!"

Abbad dan Ammar ialah dua pemuda yang disatukan dalam sebuah persaudaraan oleh Rasulullah tak lama setelah hijrah ketika beliau tiba di Madinah. Keduanya lantas menuju pintu masuk lembah untuk berjaga malam menunaikan perintah Nabi. Abbad dari kalangan Anshar, sedangkan Ammar dari kaum Muhajirin.

Baca juga: Sejarah Panjang Islam di China, dari Ghengis Khan hingga Uighur

Ammar lalu memilih untuk berjaga pada awal hingga tengah malam, sedangkan bagian jaga Abbad bin Bisyr dari tengah hingga di penghujung malam. Ammar langsung berjaga saat itu juga, sementara Abbad sambil menunggu giliran berjaga ia melaksanakan sholat beberapa rakaat.

Waktu terus berjalan, mungkin akibat kelelahan tak sengaja Ammar bin Yasir ketiduran. Saking khusyuknya sholat, Abbad bin Bisyr tidak menyadari jika tandem jaganya telah lelap tertidur. Ia nampak asyik beribadah kepada Rabb-nya.

Di lain pihak, musuh kaum muslimin yang sedari malam mengintai mereka pun memanfaatkan kelengahan itu. Sang musuh melepaskan anak panah ke arah tubuh ke Abbad bin Bisyr. Tiga anak panah menghujam tepat di tubuh sahabat mulia itu. Namun, sang ahli ibadah sama sekali tidak terusik sedikitpun karena sholatnya yang begitu khuysuk.

Setiap anak panah mengenai tubuhnya, Abbad mencabut lalu melemparkannya, seraya kembali melanjutkan gerakan sholat. Usai sholat, ia pun baru merasakan sakit akibat hujaman anak panah itu. Abbad lalu membangunkan Ammar bin Yasir dan meminta untuk bergantian berjaga.

Alangkah terkejutnya Ammar melihat Abbad sudah berlumuran darah. Ammar lalu bertanya kepada Abbad mengapa tidak membangunkannya saat terkena anak panah. Jika saja Abbad membangunkannya, maka tidak akan banyak anak panah yang mengenai tubuh Abbad.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya