Cerita di Balik Pemilihan Warna Kain Kiswah Penutup Kakbah

Ade Naura, Jurnalis
Kamis 23 Juli 2020 15:07 WIB
Kain kiswah penutup Kakbah. (Foto: SPA/Arabnews)
Share :

Pada era Arab Saudi, kiswah mendapat perhatian publik. Di mana negara Islam, salah satunya Mesir, terus mengirim kiswah selama berabad-abad.

Seorang penemu dari Arab Saudi, Raja Aziz, memberikan arahan untuk mendirikan sebuah tempat untuk memproduksi kiswah. Tempat ini dibangun di permukiman Ajyad dekat Makkah, tidak jauh dari Masjidil Haram. Ini adalah tempat pertama yang didedikasikan untuk menenun kiswah sejak Kakbah ditemukan di era pra-Islam sampai sekarang.

Baca juga: Nabi Muhammad Mendamaikan Suku yang Berebut Meletakkan Hajar Aswad 

Tempat ini merupakan pabrik yang pertama kali membuat kiswah di Makkah, Arab Saudi. Tempat produksi kiswah kemudian berpindah ke Umm Al Joud yang memiliki peralatan dan mesin canggih untuk memproduksi kiswah-kiswah.

Raja Salman telah membuat keputusan untuk mengganti nama Kaaba Kiswa Factory menjadi King Abdul Aziz Complex for the Kaaba’s Kiswa.

Adanya desinilasi dalam departemen ini adalah untuk membersihkan air agar kain serta teksturnya berkualitas. Juga bertujuan mencuci kain sutra yang sudah diwarnai. Kain sutra untuk kiswah ini diwarnai dengan warna hitam dan hijau untuk kain bagian luar dan dalam kiswah. Di kain juga dijahitkan dengan ayat-ayat Alquran menggunakan benang emas dan perak.

Sebanyak 16 sabuk diproduksi untuk mengelilingi Kakbah dengan ayat-ayat Alquran tertulis. Enam buah untuk mengikat bawah Kakbah, 4 untuk sudut-sudut Kakbah, 12 lampu untuk di bawah Kakbah, 5 untuk di atas sudut Hajar Aswad, dan tirai di luar pintu Kakbah.

Baca juga: Viral Burung Pipit Cium Kakbah saat Lockdown, Warganet Doakan Kebaikan 

(Hantoro)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya