Tawadhu itu seperti melihat seorang Muslim di depan lalu meyakinkan diri bahwa dia lebih baik. "Kalau dia lebih tua katakan, 'Oh dia orang lebih tua, amalnya paling banyak daripada saya. Kalau dia lebih mudah katakan, 'Oh dia lebih muda, dosanya lebih sedikit daripada saya.' Jadi kita merendah. Kita harus seperti padi, makin berisi makin tunduk," papar Ustadz Khalid Basalamah.
Jikalau memiliki barang-barang bagus, diperbolehkan menggunakan dan menikmatinya. Namun dengan syarat, tidak boleh pamer. Pakailah sesuai fungsinya, bukan untuk pamer kepada orang lain.
Baca juga: Ini Alasan Pentingnya Mengajarkan Tauhid pada Anak Sejak Dini
Dalam Islam diperbolehkan menikmati barang bagus yang dimiliki. Sebagaimana hadis dari Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبَّ أَنْ يُرَى أَثَرُ نِعْمَتِهِ عَلَى عَبْدِهِ
"Sesungguhnya Allah suka melihat tampaknya bekas nikmat Allah kepada hamba-Nya." (HR Tirmidzi nomor 2819 dan An-Nasai nomor 3605. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadis ini sahih)
Baca juga: Temukan Keindahan dan Ketenangan dalam Kajian Islam, Putra Yakin Jadi Mualaf
"Jangan sombong. Jangan kita masuk ke zona yang merusak akhlak kita. Semakin merendah kita semakin baik kita dan insya Allah, Allah Subhanahu wa ta'ala akan mengangkat derajat orang yang merendahkan dirinya karena Allah Subhanahu wa ta'ala," jelas Ustadz Khalid Basalamah.
Semoga semua Muslim termasuk orang-orang yang memiliki akhlak yang baik dan disukai Allah Subhanahu wa ta'ala dan Rasul-Nya. Amin ya Rabbal’alamin.
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)