SETELAH diangkatnya Nabi Daud menjadi raja sekaligus Nabi, dengan kemampuan yang dimilikinya, ia kerap didatangi rakyatnya yang meminta solusi yang tepat bagi mereka yang terlibat sengketa. Seperti dalam salah satu kisah, suatu ketika beliau didatangi dua orang yang berselisih.
Salah satu di antaranya adalah pemilik kebun, dan yang lainnya lagi adalah seorang pemilik kambing. Awal mula kisah perselisihan keduanya ialah di saat kambing-kambing peliharaan si pemilik kambing masuk ke dalam kebun seseorang lainnya, dan ternyata membuat kebun tersebut menjadi rusak.
Alhasil, hal ini membuat pemilik kebun terkejut, dan meminta ganti rugi kepada si pemilik kambing. Karena tak kunjung menemui ujung permasalahan, maka keduanya sepakat untuk membawa masalah ini ke hadapan Nabi Daud untuk dimintakan solusi terbaik.
“Akhirnya mereka berdua datang ke Nabi Daud. Dengan bijaksana, ia mengatakan, 'kalau begitu, kambing-kambing tadi yang merusak kebun diberikan kepada pemilik kebun, karena kerusakan yang dialami pemilik kebun dinilainya mirip dengan nilai kambing-kambing yang merusak'," ucap dai muda Ustadz Ustadz Firanda Andirja, dikutip dari channel YouTubenya, Kamis (13/8/2020).
Baca juga: Ternyata Ini yang Dilakukan Rasulullah saat Terjadi Hujan Badai, Patut Diamalkan
Mendengar hal itu, tentu si pemilik kambing merasa sedih, karena ia tak ingin melepaskan begitu saja kambing-kambing miliknya. Di tengah interaksi tersebut, Nabi Sulaiman yang merupakan anak dari Nabi Daud saat itu ikut mendengar kronologi permasalahan antara dua pemuda tadi. Ia lantas ikut menyampaikan pendapatnya.
“Tapi yang lebih benar adalah jawaban Nabi Sulaiman. Keputusan yang diputuskan oleh Nabi Daud sudah benar, tetapi ada keputusan yang lebih baik yang disenangi oleh dua pihak, Nabi Sulaiman berkata: “Ini kambing diserahkan ke pemilik kebun untuk sementara, pemilik kebun bisa manfaatkan ambil susunya, dan dirawat olehnya. Lalu kebunnya, disuruh rawat oleh pemilik kambing, jadi bertukar begitu. Diperbaiki sampai selesai, baru dikembalikan lagi," terang Ustadz Firanda.
Keputusan yang sangat baik dari Nabi Sulaiman ini disambut secara bijaksana oleh Nabi Daud yang langsung menyetujui usulan itu. Kebijaksanaan Nabi Daud dan sikapnya yang lapang dada menerima segala usulan ini patut diteladani umat muslim. Nabi yang dianugerahi Allah Ta'ala kelebihan mampu melunakkan besi ini telah memberi contoh akan arti penting demokrasi.
(Rizka Diputra)