KERATON Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Jawa Tengah tahun ini meniadakan kegiatan kirab benda pusaka menyambut tahun baru Islam 1442 Hijriah yang menjadi bagian dari tradisi malam 1 Suro menurut tradisi Jawa.
Padahal setiap tahunnya, ribuan orang selalu memadati Keraton sejak pagi hingga malam untuk mengikuti ritual kirab kebo bule (kerbau warna putih) dan pusaka. Namun kali ini, jalanan Kota Solo, terutama jalur yang biasa dilalui tambok sepi.
Ritual kirab kerbau bule dan benda pusaka ditiadakan demi mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. Meski demikian, Lembaga Dewan Adat (LDA) tahun ini memutuskan menggelar doa bersama di Masjid Agung, Kraton Kasunanan.
Ketua Eksekutif Lembaga Hukum Dewan Adat Keraton Surakarta K.P.H Eddy Wirabhumi mengatakan, kegiatan doa bersama di Masjid Agung ini tak hanya digelar saat kirab 1 Suro saja.
Baca juga: Yuk Puasa Asyura, Pahalanya Setara dengan Berhaji 10.000 Kali
Namun rutin digelar setiap pergantian tahun baru Islam. Hanya saja tahun ini agak berbeda karena harus menerapkan protokol Covid-19.
"Setiap tahun baru itu selain kirab benda pusaka juga ada doa bersama. Jadi doa bersama ini pun selalu digelar setiap pergantian tahun baru Islam bersamaan dengan kirab benda pusaka. Jadi tak hanya kali ini saja digelar dikarenakan kirab ditiadakan," ucap Eddy, kepada Okezone, Rabu, 19 Agustus 2020.
Ia menjelaskan, tradisi malam satu Suro kali ini lebih menitikberatkan pada ketenteraman batin dan keselamatan. Sehingga langkah tepat jika menggelar doa bersama. Termasuk mendoakan bagi negara Republik Indonesia.