Mencintai tetangga juga termasuk toleransi, sebagaimana diketahui bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dulu tidak hanya bertetangga dengan Muslim, namun dengan non-Muslim. Sesuai hadis yang diriwayatkan Anas bin Malik sebagai berikut:
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَا يُؤْمِنُ عَبْدٌ حَتَّى يُحِبَّ لِجَارِهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ (أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ وَ أَبُو يَعْلَى)
"Dinarasikan Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Demi (Allah) yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah beriman seorang hamba sehingga dia mencintai tetangganya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri." (HR Muslim dan Abu Ya’la: 2967)
Wallahu a'lam bishawab.
Baca juga: Dirawat di Rumah Sakit, Ustadz Yusuf Mansur: Minta Doa Buat Saya
(Hantoro)