PANDEMI covid-19 melanda Indonesia sudah selama 1,5 tahun. Dibutuhkan kebersamaan, kepedulian, serta daya juang untuk mengatasinya. Demikian diungkapkan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
"Menghadapi pandemi covid-19 membutuhkan kebersamaan, kepedulian, sekaligus daya juang. Ini tidak mudah, tetapi harus terus kita lakukan," kata Menag Yaqut saat memberi sambutan pada Konser Amal dan Qurban untuk Kemanusiaan yang digelar secara virtual, Kamis 22 Juli 2021, seperti dikutip dari laman Kementerian Agama.
Baca juga: Ribuan Tokoh Doakan Bangsa Indonesia Diberi Kekuatan Keluar dari Pandemi
Konser ini digerakkan oleh kaum muda dari berbagai komunitas untuk memperkokoh kepedulian terhadap sesama. Tujuannya mengetuk ruang batin di tengah kesulitan, apalagi di hari yang dimuliakan, Idul Adha. Mereka yang tergabung dalam konser ini antara lain Sahabat Gusdurian, Sahabat GP Ansor, Marjinal, dan komunitas peduli kemanusian lainnya.
Menurut Menag Yaqut, yang juga ketua umum GP Ansor, konser amal digelar dalam rangka membuka ruang-ruang kemanusiaan di tengah kesulitan. Oleh karena itu, konser ini dirangkai dengan seruan kurban untuk kemanusiaan.
"Hakikat kurban sejatinya adalah soal ketundukan dan kepasrahan kepada Allah di satu sisi dan kepedulian sosial di sisi yang lain, yaitu hablun minallah dan hablum minan-naas," ujar Gus Menag –sapaan akrabnya.
Baca juga: Wamenag Ajak Seluruh Tokoh Agama Ikut Sosialisasi Kebijakan PPKM Darurat
Menurut dia, orang yang berkurban harus meletakan ego dan kesombongannya, digantikan dengan semangat kerelaan dan keikhlasan untuk memberikan yang terbaik (berkorban).
"Berkurban di masa pandemi adalah memberikan bantuan untuk meringankan saudara-saudara kita yang membutuhkan," jelasnya.