SALAH satu sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam yang dijamin masuk surga adalah Bilal bin Rabah. Ia merupakan mantan budak yang masuk Islam di awal-awal dakwah Nabi Muhammad di Kota Makkah. Bilal memiliki suara merdu dan lantang, maka itu diangkat oleh Rasulullah menjadi muadzin. Kisah hidupnya pun menginspirasi banyak orang.
Posisi Bilal bin Rabah sebagai penyeru panggilan azan waktu sholat tidak tergantikan. Bahkan saat penaklukan Kota Makkah, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam memerintahkan Bilal mengumandangkan azan di atas Kakbah, sebuah kehormatan luar biasa baginya. Tidak sembarang orang bisa naik ke Kakbah.
Baca juga: Biografi Umar Bin Khattab, Dapat Julukan Al-Faruq Langsung dari Rasulullah SAW
Setelah Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam wafat, Bilal sangat sedih. Ia tidak mampu lagi mengumandangkan azan. Tiap melantunkan kalimat azan, suaranya akan terhenti dan menangis sesunggukan karena selalu teringat Nabi Muhammad.
"Bilal bin Rabah, sahabat Nabi merasa sudah tidak kuat lagi untuk tinggal di Kota Madinah, karena setiapkali Bilal datang ke masjid maka Bilal akan melihat rumah nabi di sebelahnya, yang di dalamnya ada kuburan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam," kata Ustadz Hanan Attaki, dikutip dari tausiyahnya di kanal YouTube Motive Islam, Rabu (15/9/2021).
"Jadi kalau kita bentuk kangennya adalah pengin ke Masjid Nabawi, Bilal justru karena saking cintanya, sudah tidak kuat lagi berada di Masjid Nabawi, karena orang yang ia cintai telah wafat," lanjutnya.
Baca juga: Kisah Tabiin Abul Aswad ad-Duali, Bapak Ilmu Nahwu Belajar Langsung dari Ali bin Abu Thalib
Bilal akhirnya minta izin kepada Khalifah Abu Bakar as Siddiq untuk meninggalkan Madinah dan ikut berjihad dengan pasukan Muslimin lain di Syam. Abu Bakar sebenarnya tidak ingin melepas Bilal, tapi ia tidak kuat menahannya.
Di Syam, Bilal menikahi seorang perempuan salihah dan menetap di sana. Bilal tidak sempat melihat Abu Bakar wafat dan kepemimpinannya akhirnya digantikan oleh Umar bin Khattab.