Oleh karena itu, Kainama merasa bersyukur karena telah diberikan jalan yang benar oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Kemudian kesombongan dihilangkan oleh kasih sayang Islam.
"Saya hanya seseorang yang kepala batu, yang dihancurkan kesombongannya oleh kasih sayang Allah, kelemah-lembutan Islam, damai sejahteranya Islam, ukhuwah Islamiyyah-nya yang saya rasakam dipindahkannya oleh Allah dari kegelapan ke cahaya. Saya bukan siapa-siapa," ungkapnya.
Wallahu a'lam bishawab.
Baca juga: Cerita Syekh Abdal Hakim Murad Jadi Mualaf, Berawal Lihat Orang-Orang Rajin Sholat
(Hantoro)