Terlebih Nabi juga berhasil mewujudkan tata kelola kehidupan yang harmonis dalam kemajemukan masyarakat Madinah saat itu, baik suku, budaya, maupun agama.
Oleh karena itu Maulid Nabi juga menjadi momentum untuk mengembangkan hidup damai, penuh harmoni dan toleransi (tasamuh) antarumat beragama. Hal tersebut merupakan spirit aktualisasi dari visi ajaran Islam rahmatan li al-‘alamin (agama cinta dan kasih sayang bagi semesta raya).
"Spirit maulid tersebut harus diwujudkan melalui sikap dan perilaku keberagamaan yang santun, rukun, toleran, saling menghormati, dan menerima perbedaan keyakinan," ujarnya.
(Helmi Ade Saputra)