Agnes menanyakan kepada teman-temannya yang beragama Islam tentang isi kandungan Surah Yunus. Ia sudah membaca berulang-ulang Surah Yunus tapi tidak mendapatkan jawaban. "Apa sih maunya Tuhan?" ujar Agnes sembari berteriak dan tersungkur ke lantai.
Rasa dingin dari lantai perlahan membuat perasaan Agnes sedikit tenang dan secara tiba-tiba ia mengucap istigfar. Agnes lantas membuka kembali Surah Yunus dan menemukan ayat ke-49 yang berbunyi:
"Katakanlah tiap-tiap umat mempunyai ajal. Jika ajal datang, maka mereka tidak dapat mengundurkannya dan tidak pula mendahulukannya." (QS Yunus Ayat 49)
Baca juga: Duo Mualaf Cantik Bagikan Kiat-Kiat Hadapi Keluarga yang Menentang
Dari berbagai kejadian aneh yang dialami, akhirnya Agnes mempelajari Islam dan berkata, "Ya Allah terimalah aku menjadi seorang Muslim. Aku tak ingin di-Islamkan oleh manusia lain," ujar Agnes.
Agnes pun mengucapkan dua kalimat syahadat dan melaksanakan sholat secara sembunyi-sembunyi. Saat itu sang suami masih tetap rajin menjalankan ibadah di gereja. Martono selalu mengajak ke gereja namun Agnes kerap menolak ajakan tersebut dengan berbagai alasan.
Baca juga: 5 Aktor Ganteng Hollywood Beragama Islam, Jago Akting dan Berprestasi
Suatu malam Martono terkejut melihat Agnes sholat dengan celana panjang, jaket, dan syal yang dijadikan kerudung. Martono mulai kebingungan terhadap dirinya sendiri.
Tanggal 17 Agustus 2002, salah satu anak Agnes bernama Adi mengikuti lomba azan, padahal Adi masih menganut Katolik. Psikolog Agnes yang saat itu hadir di perlombaan mengingatkan Adi untuk menyuarakan bukan hanya untuk orang sekitar tapi juga alam semesta.