BAGAIMANA cara meneladani Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari? Setiap Muslim pasti sering mendengar 99 nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Maha Indah atau Asmaul Husna. Namun apakah sudah mengetahui cara meneladaninya?
Dikutip dari Almanhaj, Ustadz Abdullah bin Taslim Al Buthoni MA menyampaikan tentang keindahan Asmaul Husna. Berbicara mengenai Asmaul Husna berarti membahas tentang kesempurnaan Allah Subhananhu wa Ta’ala di atas semua keindahan yang ada.
Baca juga: Surat Yasin Ayat 1-83: Lengkap Keutamaan, Tulisan Arab, Latin, hingga Artinya
Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Dzat Maha Indah dan Sempurna dalam semua nama dan sifat-Nya,yang karena kemahaindahan dan kemahasempurnaan inilah maka tidak ada satu makhluk pun yang mampu membatasi pujian dan sanjungan yang pantas bagi kemuliaan-Nya.
Dalam Alquran, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menegaskan bahwa tidak ada satu makhluk pun di dunia ini yang mampu membatasi dan menuliskan dengan tuntas semua bentuk keagungan dan keindahan nama-nama dan sifat-sifat-Nya.
قُلْ لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا
"Katakanlah: Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Rabbku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Rabbku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)." (QS Al Kahfi: 109)
Dalam ayat lainnya, Allah Subhanahu wa ta'ala juga berfirman:
وَلَوْ أَنَّمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ أَقْلَامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِنْ بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
"Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allâh Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS Luqman: 27)
Baca juga: Surat Al Kahfi Ayat 1-110, Simak Keutamaannya Dibaca Setiap Hari Jumat Berkah
Lantas, bagaimana cara meneladani Asmaul Husna? Diambil contoh salah satu nama Allah yakni Al Hayyu (Yang Maha Hidup). Dari nama ini terpampang jelas bahwa Allah tidak ada permulaan dan tidak akan berakhir.
Sifat hidup yang sempurna ini mengandung konsekuensi kesempurnaan sifat-sifat lainnya, seperti al-‘ilmu (maha mengetahui), al-qudrah (maha kuasa/mampu), as-sam’u (maha mendengar), dan al-basharu (maha melihat). Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ
"Dan bertawakallah kepada Allah Yang Maha Hidup (Kekal) dan tidak akan mati." (QS Al Furqan: 58)