Dengan begitu, kata Ustaz Achmad, kita sebagai umat Rasulullah pun juga harus senantiasa menjaga hati agar tetap bersih. Jangan sampai menjadi orang-orang yang merugi dan digolongkan Allah Subhanahu wa ta'ala dalam Surat Al-Baqarah ayat 7.
"Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat," (QS. Al-Baqarah Ayat 7).
Pensucian hati ini sebenarnya sudah dilakukan oleh umat Muslim melalui hal-hal kecil, seperti berdoa setelah berwudhu. Selain itu, bisa juga dengan bertauhid, berdoa serta berzikir setelah salat dan mendengar azan, berzikir 100 kali dalam sehari, hingga berdoa setiap mengakhiri percakapan.
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salla bersabda, "Siapa pun yang duduk dalam sebuah pertemuan dan menikmati pembicaraan yang tidak berguna lalu sebelum bpergi meninggalkan majelis itu berdoa, 'Subhanaka allahumma wa bihamdika, asyhadu an la ilaha illa anta, astaghfiruka wa atubu ilaika', maka akan diampuni dosa-dosanya yang mungkin dia lakukan baik yang sengaja atau tidak sengaja dalam majelis itu." (HR. At-Tirmidzi)
Di akhir tausiyahnya, Ustaz Achmad pun mengajak umat Muslim untuk melakukan pensucian hati di bulan Ramadan yang suci ini. "Marilah kita senantiasa mensucikan hati karena hati yang suci ini adalah bekal untuk bertemu kepada allah subhanahu wa ta'ala," pungkasnya.
(Ahmad Muhajir)