6. Belajar puasa Ramadan
Perlahan-lahan dan tanpa paksaan, Robert mulai belajar Islam. Saat Ramadan pun ia tahu bagaimana kegiatan seorang Muslim, mulai dari berpuasa, buka puasa, sahur, sholat, membaca Alquran, hingga kegiatan ibadah lainnya.
Robert pun makin penasaran, bahkan ia bertanya tentang Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Padahal sebelumnya ia hanya mendapat informasi negatif tentang Islam. Namun seiring berjalannya waktu, perspektifnya mulai berubah.
"Jadi aku mendapatkan banyak kesalahpahaman dan juga prasangka buruk mengenai Muslim," ujarnya.
7. Islam agama lembut
Robert melihat bahwa Islam adalah agama yang lembut. Mereka saling menghargai, sopan, dan segala aspek kehidupan yang sangat baik diterapkan oleh muslim. Maka pandangan Islamophobia yang dirasakan Robert terhapus sudah.
"Bisa mengenal agama baru ini yang menawarkan gaya hidup baru, yang banyak menguntungkan hidupku," katanya.
8. Dibantu teman-teman Muslim-nya
Hingga di usianya yang menginjak 16 tahun, Robert memutuskan untuk lebih memperdalam Islam. Saat teman Muslim-nya berpuasa, ia ikut puasa, sholat dan rutinitas keagamaan lainnya yang berhubungan dengan Islam.
Kemudian suatu hari Robert sudah yakin dengan keputusannya untuk menjadi seorang mualaf. Ia membaca syahadat dibantu teman-teman Muslim-nya yang sangat menyambut baik Robert, karena akhirnya mendapatkan hidayah dari Allah Subhanahu wa ta'ala untuk menjadi bagian dari agama Islam.
9. Ibunya mendukung
Tidak hanya itu, keluarga Robert termasuk ibunya juga mendukung dan menghormati keputusannya memeluk Islam yang kini menjadi agama serta keyakinannya. Kemudian pada 2022 ini adalah tahun ke-10 Muhammad Ali menjadi seorang Muslim.
Allahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)