Hukum Sujud Sahwi saat Lupa Gerakan Sholat, Sunah atau Wajib?

Hantoro, Jurnalis
Kamis 16 Juni 2022 12:44 WIB
Ilustrasi hukum sujud sahwi. (Foto: Shutterstock)
Share :

Hadis 5

Dari 'Abdullah bin Buhainah:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ فِي صَلَاةِ الظُّهْرِ وَعَلَيْهِ جُلُوسٌ فَلَمَّا أَتَمَّ صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَكَبَّرَ فِي كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ وَسَجَدَهُمَا النَّاسُ مَعَهُ مَكَانَ مَا نَسِيَ مِنْ الْجُلُوسِ

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melaksanakan Sholat Zhuhur namun tidak melakukan duduk (tasyahud awal). Setelah beliau menyempurnakan shalatnya, beliau sujud dua kali, dan beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan seperti ini sebelum salam. Maka orang-orang mengikuti sujud bersama beliau sebagai ganti yang terlupa dari duduk (tasyahud awal)." (HR Bukhari nomor 1224 dan Muslim 570)

Hadis 6

Dari 'Abdullah bin Mas’ud:

صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- خَمْسًا فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَزِيدَ فِى الصَّلاَةِ قَالَ « وَمَا ذَاكَ ». قَالُوا صَلَّيْتَ خَمْسًا. قَالَ « إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ أَذْكُرُ كَمَا تَذْكُرُونَ وَأَنْسَى كَمَا تَنْسَوْنَ ». ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَىِ السَّهْوِ.

"Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat bersama kami lima raka’at. Kami pun mengatakan, “Wahai Rasulullah, apakah engkau menambah dalam shalat?” Lalu beliau pun mengatakan, “Memang ada apa tadi?” Para sahabat pun menjawab, “Engkau telah mengerjakan shalat lima raka’at.” Lantas beliau bersabda, “Sesungguhnya aku hanyalah manusia semisal kalian. Aku bisa memiliki ingatan yang baik sebagaimana kalian. Begitu pula aku bisa lupa sebagaimana kalian pun demikian.” Setelah itu beliau melakukan dua kali sujud sahwi." (HR Muslim nomor 572)

Baca juga:

Lantas, apa hukum sujud sahwi, sunah atau wajib? Berikut ini penjelasan lengkapnya.

Mengenai hukum sujud sahwi para ulama berselisih menjadi dua pendapat. Ada yang mengatakan wajib dan ada pula yang mengatakan sunah.

Pendapat yang lebih kuat dalam hal ini dan lebih menenteramkan hati adalah pendapat yang menyatakan wajib. Hal ini disebabkan dua alasan:

1. Dalam hadis yang menjelaskan sujud sahwi seringkali menggunakan kata perintah. Sedangkan kata perintah hukum asalnya adalah wajib.

2. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam terus menerus melakukan sujud sahwi –ketika ada sebabnya– dan tidak ada satu pun dalil yang menunjukkan bahwa beliau pernah meninggalkannya.

Pendapat yang menyatakan wajib semacam ini dipilih oleh ulama Hanafiyah, salah satu pendapat dari Malikiyah, pendapat yang jadi sandaran dalam madzhab Hambali, ulama Zhohiriyah, dan dipilih pula oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. (Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 1/ 463)

Allahu a'lam bisshawab.

(Hantoro)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya