ADA banyak manfaat belajar sejarah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Kaum Muslimin pun diimbau jangan sampai melewatkannya. Bisa menjadi panduan hidup, terutama dalam menjalankan ibadah-ibadah kepada Allah Subhanahu wa ta'ala sesuai sunnah dan dalil yang shahih.
Sejarah atau Sirah Nabawiyah tidak hanya untuk mengetahui peristiwa yang mengungkapkan kisah serta kasus menarik. Fikih Sirah Nabawiyah jangan hanya dianggap sebagai kajian sejarah, sebagaimana kajian sejarah hidup salah seorang khalifah atau suatu periode sejarah yang telah silam.
Baca juga: Pernah Masuk ISIS, Dery Eks Vierra Kini Hijrah dan Istikamah Jalankan Sunnah
Dikutip dari laman resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI), menurut Syekh Muhammad Sa'id Ramadhan Al Buthy dalam bukunya 'Sirah Nabawiyah: Analisis Ilmiah Manhajiah Sejarah Pergerakan Islam di Masa Rasulullah SAW' dijelaskan bahwa tujuan mengkaji Sirah Nabawiyah adalah agar setiap Muslim memperoleh gambaran tentang hakikat Islam secara paripurna yang tercermin dalam kehidupan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.
Sesudahnya dipahami secara konsepsional sebagai prinsip, kaidah, dan hukum sehingga Sirah Nabawiyah menjadi salah satu upaya aplikatif agar memperjelas hakikat Islam secara utuh dalam keteladanan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.
Setidaknya ada lima manfaat pentingnya belajar Sirah Nabawiyah bagi kaum Muslimin. Apa saja? Berikut penjelasannya.
Baca juga: Bolehkah Memejamkan Mata saat Sholat?
1. Memahami kepribadian Rasulullah
Dalam mempelajari Sirah Nabawiyah dapat memahami kepribadian Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam melalui celah kehidupan dan kondisi yang pernah dihadapinya.
Hal ini untuk menegaskan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bukan hanya seorang yang terkenal luar biasa hebat di antara kaumnya. Malainkan sebelum itu, beliau adalah seorang Rasul yang didukung Allah Subhanahu wa ta'ala dengan wahyu dan taufik dari-Nya.
2. Mendapat gambaran kehidupan
Supaya umat manusia mendapatkan gambaran Al-Matsal al-A'la (contoh paripurna) menyangkut seluruh aspek kehidupan yang utama untuk dijadikan undang-undang dan pedoman kehidupan.
Tidak diragukan lagi, betapa pun mencari matsal a'la (tipe ideal) mengenai salah satu aspek kehidupan, umat manusia pasti akan mendapatkannya di dalam kehidupan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam secara jelas dan paripurna.
Atas hal ini, Allah Subhanahu wa ta'ala menjadikan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam sebagai qudwah bagi seluruh umat manusia. Hal ini sebagaimana firman-Nya dalam Alquran Surat Al Ahzab Ayat 21:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."