NABI Hud Alaihissallam merupakan seorang tokoh yang disebut dalam kitab suci Alquran, tepatnya pada Surat Hud. Ia juga nabi keempat dan dikisahkan diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk berdakwah kepada kaum 'Ad agar kembali ke jalan Allah Ta'ala.
Namun kedatangan dan pesan yang disampaikan Nabi Hud Alaihissallam tidak diindahkan oleh kaum tersebut. Terjadilah suatu peristiwa yang menimpa kepada orang-orang yang tidak mengimani Allah Subhanahu wa Ta'ala ini setelah peringatan yang disampaikan Nabi Hud.
Berikut kisah lengkap Nabi Hud Alaihissallam dan kaum Ad tersebut, sebagaimana telah Okezone himpun.
BACA JUGA:Kisah Nabi Muhammad Membuat Kambing Kurus Menghasilkan Susu Melimpah
Kaum 'Ad adalah Kaum yang Diberkahi
Nabi Hud Alaihissallam memiliki kaum yang dinamakan kaum Ad, sebutan ini diambil dari kabilah tertua dan terbesar di antara mereka. Mereka menempati di sebuah bukit-bukit pasir di antara Yaman dan Oman.
Sepanjang waktu kaum 'Ad hidup aman, damai, dan sejahtera. Allah Subhanahu wa Ta'ala selalu memberi nikmat yang melimpah, kebaikan yang banyak, dan sumber mata air memancar deras.
Mereka bercocok tanam, menggarap kebun-kebun, dan membangun rumah-rumah tinggi serta kukuh sebagai tempat tinggal.
Kaum 'Ad memiliki fisik besar dan kuat. Mereka dikaruniai Allah Subhanahu wa Ta'ala sesuatu yang tidak diberikan kepada umat lain di muka bumi.
BACA JUGA:Kisah Nabi Yusuf Mimpi Melihat 11 Bintang, Matahari, Bulan Sujud Kepadanya
Taklid Buta
Dengan segala kenikmatan yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta'ala, kaum 'Ad justru makin jauh dari Islam. Mereka tidak berusaha mencari tahu dari mana asal segala kenikmatan yang didapat. Akal dan tabiat kaum 'Ad benar-benar menyimpang.
Kaum 'Ad justru membuat patung-patung lalu menyembah dan menjadikannya sebagai Tuhan. Segala nikmat serta hal baik yang didapat kaum ini justru berterima kasih pada berhala-berhala tersebut.
Lalu saat ditimpa musibah atau keburukan, mereka juga mengadukannya kepada berhala-berhala tersebut. Selebihnya, mereka berbuat kerusakan di muka bumi, yang kuat menghinakan yang lemah, yang tua memusuhi yang muda.
Akhirnya Allah Subhanahu wa Ta'ala berkehendak untuk membemberikan pelajaran kepada orang-orang kuat, meneguhkan orang-orang lemah, meluluhkan jiwa yang jahil, dan menghilangkan kebutaan mata hati mereka.
Kemudian dengan mengutus Rasul di tengah-tengah mereka, yang berasal dari kalangan mereka, berbicara dengan bahasa mereka, dan memberikan nasihat kepada mereka untuk kembali ke jalan yang diridhoi Allah Subhanahu wa Ta'ala.
وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ۚ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا مُفْتَرُونَ
"Dan kepada kaum 'Ad (Kami utus) saudara mereka, Hud. Ia berkata, 'Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dan kalian hanyalah mengada-adakan saja'." (QS Hud: 50)