Kisah Nabi Hud dan Azab Angin Dingin yang Memusnahkan Kaum Ad

Kiki Oktaliani, Jurnalis
Jum'at 13 Januari 2023 18:13 WIB
Ilustrasi kisah Nabi Hud Alaihissallam dan azab angin dingin kepada kaum Ad. (Foto: Shutterstock)
Share :

Nabi Hud Alaihissallam berasal dari keturunan terbaik di antara mereka, berakhlak mulia, sangat santun, dan lapang dada, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala memilihnya untuk menjadi pemegang amanah risalah-Nya dan penyeru dahwah-Nya, agar akal pikiran mereka terbuka dan terbebas dari kesesatan, serta jiwa yang kembali hanif.

Nabi Hud Alaihissallam berdakwah kepada kaum tersebut dengan penuh kesabaran. Ia tidak pernah lelah mengajak kaumnya untuk menyembah Allah Subhanahu wa Ta'ala dan meninggalkan berhala.

Beliau juga mengingatkan untuk selalu bersyukur hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas semua karunia yang mereka dapatkan. Namun, kaum 'Ad tidak mendengarkan nasihat tersebut.

Mereka justru secara lantang menentang dakwah Nabi Hud Alaihissallam. Kaum 'Ad pun berkata:

"Wahai Hud, engkau tidak mendatangkan suatu bukti nyata kepada kami, dan kami tidak akan meninggalkan sesembahan kami karena perkataanmu dan kami tidak akan mempercayaimu, kami hanya mengatakan bahwa sebagian sesembahan kami telah melimpahkan penyakit gila atas dirimu."

Nabi Hud Alaihissallam menjawab:

"Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah bahwa aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan, dengan yang lain, sebab itu jalankanlah semua tipu dayamu terhadapku dan jangan kamu tunda lagi." (QS Hud: 53–55)

Setelah itu Nabi Hud Alaihissallam menyerahkan nasib kaumnya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah pun menjawab doa tersebut, kemudian memerintahkan Nabi Hud dan kaumnya pergi seketika.

Azab Angin Dingin kepada Kaum 'Ad 

Selepas kepergian Nabi Hud Alaihissallam, azab benar-benar menimpa kaum 'Ad. Azab pertama adalah mandulnya para wanita.

Bersamaan dengan itu negeri mereka pun dilanda kemarau yang sangat panjang. Kaum 'Ad tidak mendapatkan hujan selama tiga tahun. Alhasil, negeri kaum 'Ad yang semula subur dan makmur berubah menjadi kering kerontang.

Tidak ada lagi sungai yang mengalir, tanah mulai retak dilanda kekeringan. Begitu pula dengan pohon yang menjadi layu dan mati, serta hewan-hewan yang tidak sanggup hidup lagi.

Nabi Hud Alaihissallam kembali berdakwah dan mengingatkan kepada mereka untuk kembali ke jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Meskipun telah menerima azab yang begitu berat, mereka tidak kunjung sadar. Kaum ini masih tak percaya dengan kuasa Allah Ta’ala. Mereka kembali menghadap berhala-berhala dan memohon perlindungan dari musibah yang dihadapi.

Azab Allah Subhanahu wa Ta'ala kemudian kembali menimpa kaum 'Ad. Suatu hari berdatangan awan hitam yang tebal, mereka pun bergembira mengira awan tersebut adalah pertanda akan turun hujan.

Alih-alih menjadi hujan, awan tersebut pun justru membawa kehancuran bagi kaum ‘Ad sebagai pembalasan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Bukan hujan yang turun dari awan tebal hitam itu, melainkan angin topan yang sangat dahsyat disertai gemuruh yang sangat mengerikan. Allah Ta'ala berfirman:

وَأَمَّا عَادٌ فَأُهْلِكُوا بِرِيحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍ

سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيهَا صَرْعَىٰ كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ

Artinya: "Sedangkan kaum ‘Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin, Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus, maka kamu melihat kaum atau pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk)." (QS Al Haqqah: 6–7)

Angin dingin terus bertiup hingga delapan hari tujuh malam, sampai akhirnya semua kaum 'Ad musnah. Tidak ada satu pun di antara mereka yang hidup.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya