Rasulullah Menuju Makkah
Setelah melakukan diplomasi dengan para pembesar Makkah, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam memasuki Kota Makkah bersama 10.000 pasukan pada tanggal 20 Ramadan 8 H atau 11 Januari 630 M. Kedatangan Rasulullah untuk menagih komitmen perjanjian Hudaibiyah yang telah disepakati.
Di tengah jalan, ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam mengabarkan bahwa pasukan akan berangkat ke Makkah, mereka bersorak gembira. Sebab, mereka akan memasuki dan menaklukkan Makkah, sehingga salah satu pemimpin pasukan bernama Sa'd bin Ubadah sang pembawa bendera, berkata dengan lantang:
"Hari ini adalah hari pembalasan dan penghabisan mereka (al-yaum yaum al-malhamah)," katanya dengan bersemangat.
Ketika mendengar hal tersebut, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam meminta Ali bin Thalib untuk menegur Sa'd bin Ubadah serta memerintahkan pencopotannya sebagai panglima pembawa bendera yang digantikan oleh anaknya Qays bin Sa'd bin Ubadah.
Rasulullah pun mengganti kalimat yang diserukan Sa'd bin Ubadah dengan kalimat:
"Hari ini adalah hari kasih sayang (al-yaum yaum al-marhamah)," jelas Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam kepada pasukan.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam membawa pasukan yang tengah dalam keadaan tegang dan panas agar tidak mudah terprovokasi.