Adzan Bilal di Kota Makkah
Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam memerintahkan Bilal bin Rabah untuk mengumandangkan adzan. Semua tertunduk khusyuk mendengarkannya penuh makna adzan yang dilantunkan Bilal, mantan hamba sahaya yang dihinakan kafir Quraisy.
Selanjutnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam memberikan amnesti kepada penduduk Makkah, meski mereka dahulu memusuhi umat Islam. Beliau mengutip Surat Yusuf Ayat 92:
قَالَ لَا تَثْرِيْبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَۗ يَغْفِرُ اللّٰهُ لَكُمْ ۖوَهُوَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ
"Dia (Yusuf) berkata, 'Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni kamu. Dia Maha Penyayang di antara para penyayang."
Demikianlah Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam mengutip ucapan Nabi Yusuf Alaihissallam dalam ayat di atas.
Pembersihan Kakbah dan sekitarnya dari berhala dan simbol-simbol kemusyrikan lainnya dilakukan dengan damai. Maka itu, Fathu Makkah menjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yakni perdamaian besar di bulan Ramadhan.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)