TAFSIR Surat Al Baqarah Ayat 186 sangat menarik diketahui setiap Muslim. Diketahui bahwa Al Baqarah merupakan surat kedua dalam kitab suci Alquran.
Surat Al Baqarah terdiri dari ayat 1 sampai 286. Kemudian termasuk golongan Madaniyyah atau turun di Kota Madinah.
Berikut ini isi lengkap Surat Al Baqarah Ayat 186, sebagaimana terdapat dalam Alquran Digital Okezone:
Surat Al Baqarah Ayat 186
وَاِذَا سَاَلَـكَ عِبَادِىۡ عَنِّىۡ فَاِنِّىۡ قَرِيۡبٌؕ اُجِيۡبُ دَعۡوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِ فَلۡيَسۡتَجِيۡبُوۡا لِىۡ وَلۡيُؤۡمِنُوۡا بِىۡ لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُوۡنَ
Arab latin: Wa izaa sa alaka 'ibaadee 'annnee fa innee qareebun ujeebu da'wataddaa'i izaa da'aani falyastajeeboo lee walyu minoo beela 'allahum yarshudoon.
Artinya: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran." (QS Al Baqarah (2): 186)
Tafsir Surat Al Baqarah Ayat 186
Di dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta'ala menyuruh hamba-Nya agar berdoa kepada-Nya. Dia berjanji akan memperkenankannya.
Tetapi pada akhir ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta'ala menekankan agar hamba-Nya memenuhi perintah-Nya dan beriman kepada-Nya agar mereka selalu mendapat petunjuk.
Di dalam hadits banyak diterangkan hal-hal yang bertalian dengan doa, antara lain:
1. Sabda Rasulullah
Tiga macam orang tidak ditolak doanya, yaitu imam yang adil, orang yang sedang berpuasa hingga ia berbuka, dan doa seorang yang teraniaya. (HR Muslim)
2. Sabda Rasulullah
"Senantiasa diterima permohonan setiap hamba, selama ia tidak mendoakan hal-hal yang menimbulkan dosa atau memutuskan hubungan silaturrahim (dan) selama tidak meminta agar segera dikabulkan."
Rasulullah ditanya, "Apakah maksud segera dikabulkan ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Maksudnya ialah seorang hamba yang berkata, 'Saya sesungguhnya telah berdoa, tetapi saya lihat belum diperkenankan,' karena itu ia merasa kecewa lalu tidak berdoa lagi." (HR Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah)
Walaupun ada pendapat yang mengatakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala Maha Kuasa, Maha Mengetahui, dan Mengatur Segalanya, diminta atau tidak diminta Dia berbuat sekehendak-Nya, sehingga manusia tidak perlu berdoa; tetapi pendapat itu bertentangan dengan ayat ini dan hadits-hadits Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.
Apabila di antara doa yang dipanjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala ada yang belum dikabulkan, maka ada beberapa sebab:
- Tidak memenuhi syarat-syarat yang semestinya.
- Tidak mutlak Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan sesuai dengan yang dimohonkan oleh hamba-Nya, tetapi diganti atau disesuaikan dengan yang lebih baik bagi pemohon, baik di dunia maupun di akhirat.
Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta'ala menghubungkan antara doa yang dijanjikan akan dikabulkan-Nya itu dengan ketentuan bahwa hamba-hamba-Nya harus mematuhi segala perintah-Nya dan beriman kepada-Nya.
Selain itu, doa hendaklah dilakukan dengan khusyuk, sungguh-sungguh, dan dengan sepenuh hati. Kemudian bukan doa untuk menganiaya orang, memutuskan hubungan silaturrahim, dan lain-lain perbuatan maksiat.
Memang segala sesuatu harus menurut syarat-syarat atau tata cara yang baik dan dapat menyampaikan kepada yang dimaksud.
Kalau seorang berkata, "Ya Tuhanku berikanlah kepadaku seribu rupiah," tanpa melakukan usaha, maka dia bukanlah berdoa tetapi sesungguhnya dia seorang jahil. Artinya, permohonan serupa itu tidak ada artinya karena tidak disertai usaha yang wajar.
Demikian penjelasan mengenai tafsir Surat Al Baqarah Ayat 186. Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)