NIAT, tata cara, hingga keutamaan puasa Syawal akan dibahas secara lengkap dalam artikel kali ini. Puasa sunnah ini dikerjakan pada Syawal atau bulan ke-10 dalam kalender hijriah dan setelah Ramadhan.
Sangat sayang bagi kaum Muslimin jika tidak mengerjakan amalan sunnah puasa Syawal. Tersimpan pahala sangat besar di baliknya serta menjadi pelengkap puasa Ramadhan.
Niat Puasa Syawal
Waktu mengamalkan niat puasa Syawal bisa dimulai sejak malam hari. Batasan waktu niat sampai sebelum masuk waktu subuh. Jadi, selepas maghrib sudah bisa langsung berniat dalam hati untuk puasa besok, tidak perlu dilafadzkan.
Niat berarti al-qashdu atau keinginan. Niat puasa berarti keinginan untuk berpuasa. Letak niat adalah di dalam hati, tidak cukup dalam lisan, tidak disyaratkan melafadzkan niat. Berarti, niat dalam hati saja sudah teranggap sahnya.
Ulama besar Muhammad Al Hishni berkata:
لاَ يَصِحُّ الصَّوْمَ إِلاَّ بِالنِّيَّةِ لِلْخَبَرِ، وَمَحَلُّهَا القَلْبُ، وَلاَ يُشْتَرَطُ النُّطْقُ بِهَا بِلاَ خِلاَفٍ
"Puasa tidaklah sah kecuali dengan niat karena ada hadits yang mengharuskan hal ini. Letak niat adalah di dalam hati dan tidak disyaratkan dilafazkan." (Kifayah Al-Akhyar, halaman 248)
Tata Cara Puasa Syawal
Tata cara puasa Syawal secara umum sama dengan puasa Ramadhan. Dilaksanakan enam hari dalam bulan Syawal.
Mengerjakan puasa Syawal seperti berpuasa selama satu tahun penuh. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر
"Barang siapa yang puasa Ramadan lalu mengikutinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia mendapat pahala puasa setahun penuh." (HR Muslim nomor 1164)