Selama bulan Ramadhan, banyak warga mengunjungi masjid ini, bukan hanya untuk beribadah sholat, tetapi juga berziarah dan berlibur. Sebab di dalam kompleks masjid ini sendiri juga terdapat mini museum zaman kesultanan Usmani beserta contoh rumah pada zaman tersebut. Menarik bukan?
"Hari demi hari berlalu, akhir Ramadhan kini menghampiri. Sedih dan senang terasa. Sedih karena Ramadhan akan pergi, senang karena akan menyambut hari yang fitri," kata Zaydan.
"Kami merayakan Lebaran di Wisma Kedutaan Besar Republik Indonesia. Tidak ada momen paling bahagia bagi kami saat Lebaran selain dapat berjumpa dengan saudara-saudara se-Tanah Air. Melaksanakan sholat id bersama, bermaaf-maafan, berbincang, bersenda gurau, mengeluhkan hal yang sama selama tinggal di Turki, sambil menyantap ketupat dan opor yang sudah disiapkan. Ah, nikmatnya."
"Rasa kangen pada Tanah Air sedikit terobati. Andai saja ini bisa berulang setiap minggu. Hingga hari menjelang siang, kami menyempatkan berfoto-foto dulu sebelum berpisah pulang. Oh iya, satu lagi yang istimewa di sini adalah pemerintah menggratiskan tarif transportasi umum seperti bus dan kereta bawah tanah selama hari raya," pungkasnya.
Jadi bagaimana, tertarik berpuasa dan Lebaran di Turki?
(Hantoro)