Adapun di atas meja terdapat tisu, air putih, buah-buahan, sayur-sayuran dan segelas "ayran" yang menjadi minuman khas Turki yang terbuat dari olahan yogurt. Buka bersama dengan begitu banyak dan beragam pelajar dari beberapa belahan dunia berkumpul dalam satu tempat.
Di Turki sama halnya seperti di Indonesia. Pada jam-jam sahur, para pemuda ikut serta dalam membangunkan masyarakat sekitar untuk melaksanakan sahur sebelum waktunya imsak.
Kegiatan dan keseharian sebagai sebagai seorang pelajar di bulan Ramadhan juga tidak lepas dari itikaf pada hari-hari terakhir menuju hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
Kemudian hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Idul Fitri menjadi salah satu momen penting yang selalu dilaksanakan setiap tahunnya oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Turki, tepatnya di ibu kota Ankara.
Undangan untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri (Sholat Ied) bagi seluruh warga negara Indonesia dengan berkumpul bersama di rumah wisma Ketua Kedutaan Besar Republik Indonesia yang dilaksanakan pada pukul 07.00–08.00 GMT pada 21 April lalu.
Ramadhan kali ini dipimpin Ustadz Arifin Nugroho selaku imam dan penceramah dalam Sholat Idul Fitri di rumah wisma Kedubes RI kemarin. Disusul penyambutan sekaligus salam perpisahan yang dibawakan langsung oleh Lalu Muhammad Iqbal selaku ketua Kedubes RI di Ankara.
Lebaran kali ini menjadi titik kumpul pelajar-pelajar yang ingin merasakan kembali masakan-masakan dan suasana khas Indonesia. Juga sebagai ajang silaturahmi ke sesama warga Indonesia lainnya yang berjarak sejauh 9.081 kilometer dari Tanah Air.
Setelah melaksanakan Sholat Idul Fitri bersama, para tamu jamaah membentuk sebuah lingkaran untuk saling bersalaman dan bermaafan bersama tokoh-tokoh, pelajar, serta warga Indonesia di sana; baik statusnya sebagai pekerja maupun ibu rumah tangga yang telah menikah dengan orang local. Mereka semua turut serta hadir memeriahkan Hari Kemenangan ini di Negeri Dua Benua ini.