BERIKUT ini khotbah Jumat tentang 5 sunnah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam yang masih sering dilupakan. Padahal sangat sayang meninggalkannya karena tersimpan pahala luar biasa besar di baliknya.
Tentunya ada banyak kebaikan dari sunnah-sunnah Nabi tersebut. Maka itu, kaum Muslimin hendaknya berusaha selalu mengerjakannya.
Apa saja sunnah-sunnah terlupakan tersebut? Berikut penjelasan Ustadz Muhammad Idris Lc dalam khotbah Jumat, sebagaimana dikutip dari Muslim.or.id:
Khotbah Pertama
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَركَاتُهُ
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لَاۧ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى مَحَمَّدِ نِالْمُجْتَبٰى، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَهْلِ التُّقٰى وَالْوَفٰى. أَمَّا بَعْدُ
فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى
فَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Ma’asyiral muslimin, jemaah masjid yang dimuliakan Allah.
Mengawali khotbah kali ini, khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi dan para jemaah sekalian agar kita senantiasa meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah Ta’ala dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dan di antara bentuk menaati serta menjalankan perintah Allah Ta’ala di dalam kehidupan sehari-hari adalah menghidupkan sunnah-sunnah nabi-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di setiap gerakan kita, masa luang kita, dan di setiap perkataan maupun perbuatan kita. Sehingga setiap titik dan inci kehidupan kita selaras dengan sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dari terbitnya mentari hingga tenggelamnya. Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Katakanlah (Muhammad), ‘Jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang.” (QS. Ali Imran: 31)
Imam Hasan Al-Basri rahimahullah pernah berkata,
“Tanda cintanya para ulama’ kepada Nabi Muhammad itu terlihat dari bagaimana seriusnya mereka di dalam mengikuti sunah-sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.”
Kedudukan seorang mukmin itu diukur dari sejauh mana ia mengikuti sunah nabinya. Maka, semakin banyak mereka mengikuti sunah beliau, semakin tinggi kedudukannya di sisi Allah dan semakin mulia. Berpegang teguh di dalam mengikuti sunnah Nabi memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah:
- Meraih cinta Allah Ta’ala.
- Menutup kekurangan dan ketidaksempurnaan seorang hamba pada ibadah wajib.
- Terhindar dari terjerumus ke dalam perbuatan bid'ah.
- Mengagungkan syiar Allah Ta’ala.
Jamaah Jum’at yang dicintai Allah Ta’ala, marilah kita menghidupkan sunah sunah Rasulullah di kehidupan kita sehari-hari. Kalau bukan kita yang melakukan, lalu siapa lagi? Karena itu merupakan bukti kecintaan kita terhadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.