SELAIN sholat fardhu lima waktu, terdapat juga beberapa sholat lain yang disunnahkan. Salah satunya adalah sholat dhuha yang dilaksanakan pada waktu dhuha atau ketika matahari terbit.
Batasan waktu sholat dhuha adalah saat matahari mulai terasa panas menjelang sholat dzuhur, yaitu sekira pukul 07.00 hingga 11.00 waktu Indonesia.
Niat sholat dhuha cukup diungkapkan dalam hati, melaksanakan 2 rakaat dengan 1 salam. Setelah itu, bisa membaca doa. Makna di dalamnya yaitu semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala mengabulkan semua permohonan yang telah dipanjatkan hamba-Nya.
اَللَّهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاؤُكَ وَالبَهَاءَ بَهَاؤُكَ وَالجَمَالَ جَمَالُكَ وَالقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
"Ya Allah, sungguh waktu dhuha adalah milik-Mu. Yang ada hanya keagungan-Mu. Tiada lagi selain keindahan-Mu. Hanya ada kekuatan-Mu. Yang ada hanya kuasa-Mu. Tidak ada yang lain kecuali lindungan-Mu. Tuhanku, kalau rezekiku di langit, turunkanlah. Kalau berada di bumi, keluarkanlah. Kalau sulit, mudahkanlah. Kalau haram, gantilah jadi yang suci. Bila jauh, dekatkanlah dengan hakikat dhuha, keagungan, kekuatan, kekuasaan-Mu. Tuhanku, berikanlah aku apa yang Kau anugerahkan kepada hamba-hamba-Mu yang salih."
Biasanya sholat dhuha banyak dilakukan antara 2 hingga 8 rakaat. Terdapat keutamaan-keutaaman yang akan didapat jika rajin melaksanakannya. Salah satunya adalah membuka pintu rezeki. Jadi tidak heran apabila ada orang rajin sholat dhuha, segala urusannya makin dipermudah.
"Wahai anak Adam, rukuklah (sholatlah) karena Aku pada awal siang (sholat dhuha) 4 rakaat, maka Aku akan mencukupi (kebutuhan)mu sampai sore hari." (HR Tirmidzi)
Kemudian sholat dhuha juga memiliki hikmah sedekah. Seperti hadits yang diriwayatkan Imam Muslim:
"Setiap ruas dari anggota tubuh di antara kalian pada pagi hari harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih merupakan sedekah, setiap tahmid merupakan sedekah, setiap tahlil merupakan sedekah, setiap takbir merupakan sedekah, menyuruh kebaikan merupakan sedekah, dan mencegah kemungkaran merupakan sedekah. Dan semua itu bisa disetarakan dengan mengerjakan sholat dhuha 2 rakaat." (HR Muslim dari Abu Dzar)
Lalu sholat dhuha juga sebagai tabungan amal kelak di akhirat kelak. Sebagaimana diketahui, pertanyaan yang pertama kali ditanya malaikat adalah sholat, karena jika istikamah dan ikhlas dalam sholat, baik wajib maupun sunnah, maka akan dipermudah timbangannya.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
"Sesungguhnya yang pertama kali dihisab pada diri hamba pada hari kiamat dari amalannya adalah sholatnya. Jika benar (sholatnya) maka ia telah lulus dan beruntung, dan jika rusak (sholatnya) maka ia akan kecewa dan rugi. Jika terdapat kekurangan pada sholat wajibnya, maka Allah berfirman, 'Perhatikanlah, jikalau hamba-Ku memiliki sholat sunnah maka sempurnakanlah dengan sholat sunnahnya sekadar apa yang menjadi kekurangan pada sholat wajibnya. Jika selesai urusan sholat, barulah amalan lainnya." (HR Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah)
Ustadz Dhanu mengatakan, hal yang membuat dahsyat bukan terletak dari sholat dhuha, melainkan dari sisi istikamah, seberapa konsisten menunaikannya.
"Jangan pas lagi ada butuhnya baru sholat dhuha, itu jangan. Jadi ketika kondisi kita itu tidak apa-apa biasa saja, tidak sedang ada keinginan, sholat saja dhuha 2 rakaat. Selesai. Tapi jangan ada niatan, ada keinginan, karena sholat dhuha itu bisa menjadikan kemudahan-kemudahan setiap harinya oleh Allah," katanya dalam tayangan di MNC TV beberapa waktu lalu.
Ia melanjutkan, terkadang seseorang menjadikan sholat dhuha supaya memperlancar rezeki. Namun memang tidak ada yang salah, melainkan lebih baik diniatkan untuk beribadah semata-mata untuk Allah Azza wa Jalla.
"Jangan sampai sholat dhuha itu untuk rezeki, jangan. Karena rezeki itu banyak, jangan dari sisi harta saja maksud saya, tapi bisa bentuk kesehatan, keluarga bahagia, ini rezeki. Ujian juga," pungkasnya.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)