INILAH khutbah Jumat singkat tentang Dzulqa'dah yang merupakan satu dari empat bulan suci. Di dalamnya tersimpan pahala luar biasa besar.
Dzulqa'dah merupakan berada di urutan ke-11 dalam kalender hijriah, kemudian termasuk bulan haram atau suci. Masing-masing adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Satu bulan lagi adalah Rajab Mudhor.
Secara bahasa, Dzulqa'dah terdiri dari dua kata: Dzul yang artinya 'Sesuatu yang memiliki' dan Al Qa'dah yakni 'Tempat yang diduduki. Bulan ini disebut Dzulqa'dah karena pada bulan ini kebiasaan masyarakat Arab duduk (tidak bepergian) di daerahnya dan tidak melakukan perjalanan atau peperangan. (Lihat kitab Al-Mu’jam al-Wasith, kata: Al-Qa'dah)
Bulan Dzulqa'dah memiliki nama lain, di antaranya orang jahiliyah menyebut bulan ini dengan Waranah. Ada juga orang Arab yang menyebut bulan Dzulqa'dah dengan Al Hawa’. (Lihat kitab Al-Mu’jam al-Wasith, kata: Waranah atau Al Hawa')
Berikut khutbah Jumat singkat tentang Keistimewaan bulan Dzulqa'dah yang disampaikan Ustadz Nur Rohmad, sebagaimana dikutip dari nu.or.id:
Khutbah 1
اَلْحَمْدُ للهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ، وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ (سورة التوبة: ٣٦)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan menjalankan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang dan diharamkan.
Hadirin rahimakumullah,
Allah Subhanahu wa ta’ala melebihkan derajat sebagian makhluk-Nya atas sebagian yang lain. Sebagian manusia, Allah jadikan lebih utama daripada sebagian manusia yang lain. Sebagian tempat, Dia jadikan lebih utama daripada sebagian tempat yang lain. Dan sebagian waktu, Dia jadikan lebih utama dibandingkan dengan sebagian waktu yang lain.