KISAH Abu Nawas ini bermula ketika ada seorang pedagang dari Kota Baghdad di Negara Irak yang terkenal jujur dan baik hati. Setiap pelanggan datang, ia melayaninya dengan ramah.
Adapun barang dagangan yang dijual dibanderol dengan harga yang terjangkau, karena ia hanya mengambil sedikit untung. Hal inilah yang membuat dia makin disukai dan dicintai oleh banyak orang.
Di depan toko milik dia berjualan, ada toko seseorang yang memiliki barang jualan sama persis seperti dirinya. Di samping berjualan, pedagang itu berprofesi pula sebagai rentenir. Dikenal juga sebagai orang yang kejam dan tidak kenal ampun, sehingga banyak orang yang membencinya.
Selain itu, pedagang tersebut mematok harga yang sangat tinggi untuk barang jualannya dan sering kali terlihat memaksa para pembeli. Wajar jika tokonya sepi dan tidak laku.
Tetapi karena dia juga menjadi rentenir, tokonya sering didatangi orang-orang untuk berutang. Dia berani memberi pinjaman berapa pun, tapi dengan syarat bunga yang sangat tinggi. Bila telat membayar, rumah si peminjam akan diambil.
Sifat kejam itu menjadikan dirinya kaya raya. Hal ini tentu membuat orang-orang makin benci kepadanya, karena sifat-sifatnya tersebut.
Suatu hari pedagang sebelumnya yang baik hati membutuhkan modal untuk memperbesar usahanya. Ia pun mendatangi si pedagang kejam untuk meminjam uang.
Si pedagang kejam yang sudah lama memendam rasa benci menggunakan kesempatan ini untuk berbuat jahat. Dia tidak meminta rumah sebagai jaminan, tetapi meminta yang di luar nalar.
"Aku bersedia meminjamkan uang kepadamu, tapi kau harus mengembalikannya dua kali lipat. Apabila kau tidak mengembalikan tepat waktu, aku berhak memotong daging bagian mana saja di tubuhmu seberat 1 kilogram," kata si pedagang kejam, seperti dikutip dari kanal YouTube Humor Sufi Official, Kamis (13/7/2023).