3. Terjangkiti paham kebebasan tanpa aturan
Akibat mudahnya akses informasi dari luar, paham kebebasan tanpa aturan atau norma makin mudah menjangkiti generasi penerus bangsa. Ini termasuk paham LGBT.
Data menunjukkan tidak sedikit anak yang telah terlibat kegiatan LGBT. Bahkan tren saat ini pelakunya tidak hanya yang telah berusia 18 tahun, anak usia 11, 12, dan 13 tahun pun sudah belajar bagaimana berhubungan sesama jenis.
"Saat ini banyak kita jumpai tergabungnya anak-anak atau pelajar dalam sebuah grup LGBT di media sosial. Ini perlu menjadi perhatian khusus kita bersama. Sangat disayangkan jika anak-anak sebagai penerus bangsa tertanamkan nilai kebebasan yang berlebihan dan terlibat dalam perilaku menyimpang," kata Siti Ma'rifah.
4. Marak pelecehan anak
Di Amerika Serikat terdapat fakta mencengangkan, yakni kelompok homoseksual berperan dalam terjadinya 33 persen pelecehan seksual kepada anak-anak. Padahal, jumlah populasi mereka hanya 2 persen dari keseluruhan penduduk Amerika.
Hal ini dapat berarti 1 dari 20 kasus homoseksual adalah pelecehan terhadap anak-anak. Tentunya hal mengerikan seperti ini harus dicegah bersama agar tidak terjadi di negara tercinta.