Adapun tidur dengan posisi telentang, menurut dr Al Atthar, dapat memaksa seseorang bernapas dengan mulutnya. Sebab ketika telentang, mulut terbuka lebar akibat pelemasan pada rahang bagian bawah. Padahal, organ yang disediakan untuk bernapas adalah hidung dengan bulu-bulu dan cairannya yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk.
Bernapas dengan mulut dapat menyebabkan pelakunya mudah terserang selesma dan influenza, sebagaimana juga dapat mengeringkan gusi sehingga menyebabkan infeksi gusi. Selain itu, bernapas dengan mulut juga dapat menimbulkan pembengkakan gusi.
Kemudian pada posisi telentang, langit-langit mulut dan anak lidah (tekak) menghalangi lubang-lubang nasofaring dan aliran pernapasan sehingga menimbulkan dengkur. Seseorang yang tidur seperti ini akan bangun dalam keadaan mulut dan lidah yang tertutup lapisan putih, dan bau mulut yang tidak sedap.
Posisi ini tidak cocok untuk tulang punggung, karena dapat menyebabkan pembengkokan pada leher dan lumbar (tulang bawah punggung).