PENGERTIAN tarqiq dan tafkhim dalam ilmu tajwid. Hukum bacaan tarqiq dalam ilmu tajwid secara bahasa berarti menipiskan. Sementara tafkhim bermakna menggemukkan atau menebalkan.
Dalam huruf hijaiyah, terdapat beberapa huruf yang harus dibaca secara tarqiq. Lalu ada pula yang dibaca tafkhim.
Dalam ilmu tajwid, tarqiq merupakan ungkapan untuk huruf yang ketika dibaca atau diucapkan maka akan menimbulkan gema di seluruh mulut. Sementara tafkhim, ungkapan untuk huruf yang ketika dibaca tidak menimbulkan gema yang memenuhi seluruh mulut.
Sebagaimana telah Okezone himpun, berikut ini hukum bacaan tarqiq dan tafkhim dalam ilmu tajwid beserta contohnya:
Tarqiq
Hanya ada dua huruf hijaiyah yang dibaca secara tarqiq atau ditipiskan, yaitu Lam (ل) dan Ra (ر). Jumlah huruf ini jauh lebih sedikit dari tafkhim yang memiliki tujuh huruf.
Tafkhim
Seperti telah dijelaskan bahwa tafkhim memiliki tujuh huruf yang terdiri dari خ, ص, ض, غ, ط, ق, ظ. Di antara huruf itu, empat huruf yakni: ط, ص, ض, ظ menjadi yang paling kuat bacaan penebalannya.
Tapi, ada pula kondisi ketika beberapa huruf tarqiq harus dibaca tafkhim. Hal ini disebabkan adanya huruf-huruf istifal.
Huruf istifal sendiri terdiri dari Alif (ﺍ), Lam (ل) dan Ra (ر). Perubahaan hukum baca pada huruf istifal dipengaruhi huruf dan harakat yang berada di sekitar huruf tersebut.
- Alif (ﺍ): Apabila huruf yang terletak sebelum Alif adalah huruf selain istifal berarti dibaca tebal. Tapi jika huruf sebelum Alif adalah istifal maka dibaca tipis.
- Lam (ل): Lam bisa dibaca tafkhim apabila didahului tanda fathah ( ﹷ ) atau dhammah (و). Kemudian huruf Lam yang dibaca tarqiq adalah Lam yang ada pada huruf jajalah seperti dalam lafadz (الله).
- Ra (ر): Huruf ini dibaca tebal bila berharakat fathah, fathatain, dammah, atau dhammatain. Sedangkan huruf Ra yang dibaca tipis adalah yang berharakat kasrah.
Demikian pembahasan ringkas tentang pengertian tarqiq dan tafkhim dalam ilmu tajwid. Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)