Benarkah Hujan Memurnikan Air Bumi? Ini Penjelasan Alquran dan Sains

Hantoro, Jurnalis
Rabu 22 November 2023 09:01 WIB
Ilustrasi Alquran dan sains mengungkap hujan memurnikan air bumi. (Foto: Okezone)
Share :

ALQURAN dan sains mengungkap fakta-fakta hubungan hujan dan air bumi. Dijelaskan bahwa turunnya hujan bisa memurnikan air yang ada di bumi.

Hal itu tentu menjadi keberkahan bagi seluruh makhluk hidup yang ada di muka bumi. Pasalnya tanpa air, kehidupan di bumi tidak akan berlangsung.

Turunnya air hujan merupakan fenomena alam yang lazim ditemui. Hujan juga disebut sebagai bagian dari proses memurnikan air Bumi. Hal ini persis seperti proses destilasi air di laboratorium.

Dalam buku "Tafsir Ilmi dengan Tema Air dalam Perspektif Alquran dan Sains" dijelaskan bahwa molekul air ketika menguap terbang meninggalkan bahan-bahan terlarutnya. 

Walaupun di antara bahan terlarut tersebut terdapat gas (Co2, Nox, atau metan) atau zat yang juga dapat berubah fasa menjadi gas (misalnya khlor), penguapan akan memisahkan air dari pengotornya.

Oleh karena itu, air hujan pada dasarnya adalah air yang murni. Hal ini seperti diterangkan dalam salah satu ayat kitab suci Alquran.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَهُوَ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ ۚ وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً طَهُورًا

"Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih." (Quran Surah Al Furqan Ayat 48) 

Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menciptakan air hujan dalam keadaan yang bersih untuk berbagai keperluan makhluk hidup dan menyuburkan tanah yang tandus. Namun ulah sebagian manusia mengakibatkan air yang tadinya murni dan bersih menjadi terkontaminasi.

Ada kalanya perbuatan itu tidak disadari dampak negatifnya, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Terkadang, sangat disadari, meski kesadaran itu dikalahkan oleh ketamakan. 

Manusia tidak lagi peduli akan keberlangsungan hidup makhluk di alam yang menjadi milik bersama, termasuk milik generasi-generasi yang akan datang. Peringatan ini telah difirmankan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala untuk manusia.

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS Ar-Rum: 41) 

Sebagaimana diketahui, air yang terdapat di Bumi mengalami penguapan (evaporasi). Hal ini terjadi akibat matahari yang memanaskan air Bumi. Kemudian, uap air itu berkumpul di udara dan mengalami pemadatan (kondensasi).

Buku "Amazing!!! Cerita-Cerita Sains Terbaik dari Alquran" menjelaskan bahwa hasil dari kondensasi ini disebut awan. Embusan angin akan menggerakkan awan. Akibatnya, awan saling tindih dan terus naik ke atas menuju suhu yang lebih dingin. 

Tumpukan awan di langit yang semakin banyak dan ditambah dengan embusan angin yang makin kencang, membuat awan menjadi berat. Kemudian awan tak mampu menopang air atau es yang terkandung di dalamnya. Sehingga, turunlah butiran-butiran air atau es ke permukaan Bumi (proses presipitasi).

Makin lama makin deras butiran air atau es itu. Hal tersebutlah yang disebut hujan. Jika suhunya sangat rendah, maka yang turun adalah salju, sehingga disebut hujan salju.

Allahu a'lam

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya