INILAH kisah Imam Bukhari yang mengalami buta ketika masih kecil. Tapi hebatnya, beliau tetap mampu menghafal 300.000 hadits Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.
Diketahui bahwa Imam Bukhari adalah perawi hadits Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam. Hadits yang beliau riwayatkan dikenal sebagai hadits yang paling shahih dibanding kitab-kitab hadits lainnya.
Imam Bukhari memiliki nama asli Muhammad. Beliau adalah putra dari Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Bardizbah bin Al-Ju'fi yang biasa dipanggil dengan sebutan Abu Abdillah.
Beliau lahir pada hari Jumat 13 Syawal 194 Hijriah atau bertepatan 21 Juli 810 Masehi di Kota Bukhara, Uzbekistan. Sang ayah meninggal ketika Al Bukhari masih kecil, sehingga ibunya yang merawatnya seorang diri.
Namun sejak kecil Imam Bukhari tidak bisa melihat (buta). Hingga suatu ketika Allah Subhanahu wa Ta'ala mengembalikkan penglihatannya berkat usaha keras yang dilakukan sang ibu.
Suatu malam ibunda Al Bukhari tertidur dan bermimpi melihat Nabi Ibrahim alaihissalam. Dalam mimpinya, Nabi Ibrahim berkata: "Wahai perempuan, sungguh Allah telah mengembalikan penglihatan putramu, karena banyaknya tangisanmu, atau banyaknya doa yang kamu panjatkan."
Menginjak usia 10 tahun, Muhammad Al Bukhari mulai mempelajari hadits. Dari sinilah Al Bukhari mendapat ilham untuk mudah menghafal hadits-hadits Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.
Kemudian menginjak usia 18 tahun, Muhammad Al Bukhari mulai menulis kitab. Beliau sudah menuliskan biografi lebih dari 1.000 ulama dalam bukunya.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa Imam Bukhari adalah seorang yang cepat dalam mengingat, dan sulit dalam melupakan.
"Imam Bukhari, amalan orangtuanya luar biasa, terutama ibundanya," ujar UAH, dikutip dari kanal Youtube Ceramah Pendek.
Imam Bukhari wafat pada malam hari raya Idul Fitri saat berusia 63 tahun. Beliau sudah hafal 100.000 hadits shahih sanad dan matannya, serta 200.000 hadits yang tidak shahih sanad dan matannya.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)