Hukum Tajwid Surat Al Baqarah Ayat 83 dan Tafsir Lengkapnya

Cahyo Yulianto, Jurnalis
Selasa 16 Januari 2024 18:30 WIB
Ilustrasi hukum tajwid (Foto:Shutterstock)
Share :

اِسْرَاۤءِيْلَ

Bacaan tersebut termasuk Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.

اِسْرَاۤءِيْلَ

Bacaan tersebut termasuk Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad.

لَا

Bacaan tersebut termasuk mad thobi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid.

تَعْبُدُوْنَ

Bacaan tersebut termasuk mad thobi’i karena huruf dal berharakat dammah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid.

اللّٰهَ

Bacaan tersebut termasuk Tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah dal berharakat fathah.

لِدَيْنِ

Bacaan tersebut termasuk Mad lin karena huruf ya’ sukun didahului oleh huruf dal berharakat fathah.

اِحْسَانًا

Bacaan tersebut termasuk mad thobi’i karena huruf sin berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

اِحْسَانًا وَّ

Bacaan tersebut termasuk Idgham bighunnah karena huruf nun berharakat fathah tanwin bertemu huruf wau.

الْقُرْبٰى

Bacaan tersebut termasuk mad thobi’i karena huruf ba’ berharakat fathah berdiri dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid.

وَالْيَتٰمٰى

Bacaan tersebut termasuk mad thobi’i karena huruf ta’ berharakat fathah berdiri dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid.

وَالْيَتٰمٰى

Bacaan tersebut termasuk mad thobi’i karena huruf mim berharakat fathah berdiri dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid.

وَالْمَسٰكِيْنِ h

Bacaan tersebut termasuk mad thobi’i karena huruf sin berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid.

وَالْمَسٰكِيْنِ

Bacaan tersebut termasuk mad thobi’i karena huruf kaf berharakat kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid.

وَقُوْ

Bacaan tersebut termasuk mad thobi’i karena huruf qaf berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid.

وَقُوْلُوْا

Bacaan tersebut termasuk mad thobi’i karena huruf lam berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid.

لِلنَّاسِ

Bacaan tersebut termasuk ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat

حُسْنًا وَّ

Bacaan tersebut termasuk Idgham bighunnah karena huruf nun berharakat fathah tanwin bertemu huruf wau bertasydid.

الصَّلٰو

Bacaan tersebut termasuk Mad asli atau mad thobi’i karena huruf lam berharakat fathah berdiri dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid.

وَاٰ

Bacaan tersebut termasuk Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad.

ثُمَّ h

Bacaan tersebut termasuk Ghunnah sebab mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan selama 3 harakat.

لَّيْتُمْ

Bacaan tersebut termasuk Mad lin karena huruf ya’ sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah.

تَوَلَّيْتُمْ اِ

Bacaan tersebut termasuk Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf hamzah.

قَلِيْلًا

Bacaan tersebut termasuk mad thobi’i karena huruf lam berharakat kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasyd.

قَلِيْلًا مِّنْكُمْ

Bacaan tersebut termasuk Idgham bighunnah karena huruf lam berharakat fathah tanwin bertemu huruf mim bertasydid.

قَلِيْلًا مِّنْكُمْ

Bacaan tersebut termasuk Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf kaf.

َنْتُمْ

Bacaan tersebut termasuk Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf ta’.

وَاَنْتُمْ مُّعْرِ

Bacaan tersebut termasuk Idgham mislain karena huruf mim bersukun bertemu huruf mim.

مُّعْرِضُوْنَ

Bacaan tersebut termasuk Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf.

-Tafsir Surat Al Baqarah Ayat 83 menurut Kementerian Agama Republik Indonesia

“Ingatlah dan renungkanlah keadaan mereka ketika kami, melalui rasul kami, mengambil janji dari bani israil yaitu bahwa, janganlah kamu menyembah sesuatu pun dan dalam bentuk apa pun selain Allah yang maha esa, dan berbuat baiklah dalam kehidupan dunia ini kepada kedua orang tua dengan kebaikan yang sempurna, walaupun mereka kafir; demikian juga kepada kerabat, yaitu mereka yang mempunyai hubungan dengan kedua orang tua, serta kepada anak-anak yatim yakni mereka yang belum baligh sedang ayahnya telah wafat, dan juga kepada orang-orang miskin, yaitu mereka yang membutuhkan uluran tangan.”

Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia seluruhnya tanpa kecuali. Setelah memerintahkan hal-hal yang dapat memperkuat hubungan kekeluargaan dan hubungan sosial lainnya, Allah menyusulinya dengan sesuatu yang terpenting dalam hubungan dengan Allah, laksanakanlah shalat sebaik mungkin dan secara istiqamah, dan tunaikanlah zakat dengan sempurna.

Itulah perjanjian yang kamu mereka sepakati dengan Allah, wahai bani israil, tetapi kemudian kamu berpaling dengan mengingkari janji itu, kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu masih menjadi pembangkang.

Betapa objektif Al-Qur'an dalam menilai manusia; salah satu buktinya tampak pada ayat ini. Di sini dinyatakan bahwa tidak semua individu bani israil mengingkari perjanjian, seperti diisyaratkan dengan kalimat kecuali sebagian kecil dari kamu. Ini menunjukkan bahwa dalam setiap periode kehidupan bani israil atau bangsa-bangsa lain selalu saja ada sekelompok kecil yang tetap berjalan lurus dengan mengikuti suara hati nuraninya untuk selalu berbuat baik, seperti dapat kita baca pada surah a'li imr a'n/3: 113.

Bila ayat-ayat yang lalu berkaitan dengan hal-hal yang harus mereka kerjakan, maka ayat ini mengingatkan isi perjanjian menyangkut hal-hal yang harus mereka tinggalkan.

Ayat ini memerintahkan lagi; dan ingatlah juga ketika kami, melalui nabi musa, mengambil janji dari leluhur kamu, wahai bani israil, janganlah kamu menumpahkan darahmu, yakni membunuh orang lain tanpa hak, dan jangan pula kamu mengusir dirimu, saudara sebangsa mu, dari kam pung halamanmu, apalagi kampung halaman mereka sendiri.

Selanjutnya, mereka juga diingatkan, kemudian kamu berikrar di depan umum akan memenuhinya, wahai yang mendengar ayat Al-Qur'an ini dan yang hidup pada masa nabi Muhammad, dan bersaksi bahwa perjanjian itu memang pernah dilakukan oleh nenek moyang kalian.

Ayat ini mengingatkan dan menegaskan pentingnya persatuan dan kesatuan antarmanusia. Isyarat ini diperoleh dari penggunaan kata darahmu, dirimu sendiri dan kampung halamanmu, padahal yang dimaksud adalah orang lain. Ini karena dalam pandangan Allah seorang manusia pada hakikatnya merupakan saudara seketurunan manusia yang lain. Dapat juga dikatakan bahwa jika seseorang berbuat buruk kepada orang lain maka pada hakikatnya ia berbuat buruk kepada diri sendiri”

Itulah hukum tajwid Surat Al Baqarah Ayat 83 dan tafsir lengkapnya. Wallahu a'lam bisshawab.

(Rina Anggraeni)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya