Benarkah Dilarang Puasa Syawal pada Hari Jumat?

Hantoro, Jurnalis
Kamis 18 April 2024 19:18 WIB
Ilustrasi hukum puasa Syawal pada hari Jumat. (Foto: Shutterstock)
Share :

BENARKAH dilarang puasa Syawal pada hari Jumat? Dai muda asal Yogyakarta Ustadz Ammi Nur Baits ST BA menjelaskan bahwa terkait hukum puasa pada hari Jumat telah jauh diajarkan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.

Dilansir Konsultasisyariah.com, terkait puasa pada hari Jumat dijelaskan dalam riwayat dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لاَ تَخْتَصُّوا لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ بِقِيَامٍ مِنْ بَيْنِ اللَّيَالِى وَلاَ تَخُصُّوا يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِصِيَامٍ مِنْ بَيْنِ الأَيَّامِ إِلاَّ أَنْ يَكُونَ فِى صَوْمٍ يَصُومُهُ أَحَدُكُمْ

"Janganlah mengkhususkan malam Jumat untuk tahajud dan janganlah mengkhususkan hari Jumat untuk puasa, kecuali jika bertepatan dengan puasa yang hendak kalian kerjakan." (HR Muslim nomor 2740 dan Ibnu Hibban: 3612)

Umat Islam yang memahami keutamaan Jumat akan mengistimewakan hari ini untuk memperbanyak amal ibadah. Sehingga ketika ini dibiarkan, bisa jadi mereka hanya akan tahajud pada malam Jumat dan puasa sunnah di siang hari Jumat.

Sementara Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah mengajurkan demikian. Untuk mengantisipasi kesalahan ini, Rasulullah melarang umatnya mengkhususkan malam Jumat untuk tahajud dan mengkhususkan siang hari Jumat untuk puasa.

"Oleh karena itu, selama orang yang puasa sunnah hari jumat, tidak ada unsur mengkhususkna hari Jumat untuk puasa, maka diperbolehkan. Itulah kesimpulan yang ditunjukkan dari pernyataan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam di akhir hadits, 'Kecuali jika bertepatan dengan puasa yang hendak kalian kerjakan'," jelas Ustadz Ammi Nur Baits. 

Ia melanjutkan, Imam Ibnu Utsaimin mengatakan:

إذا أفرد يوم الجمعة بصوم لا لقصد الجمعة، ولكن لأنه اليوم الذي يحصل فيه الفراغ، فالظاهر إن شاء الله أنه لا يكره، وأنه لا بأس بذلك

"Jika ada orang berpuasa di hari Jumat saja, bukan karena maksud mengkhususkan hari Jumat, namun karena hari itu paling longgar baginya untuk berpuasa, yang benar –Insya Allah– tidak makruh, dan boleh dilakukan." (As-Syarh Al-Mumthi', 6/477)

"Berdasarkan keterangan tersebut, tidak masalah ketika seseorang puasa syawal bertepatan dengan hari Jumat. Karena melaksanakan puasa syawal di hari Jumat, bukan dalam rangka mengkhususkan hari Jumat. Tapi dalam rangka mengerjakan puasa syawal, hanya saja saat itu bertepatan dengan hari Jumat," imbuh Ustadz Ammi Nur Baits.

Dia menerangkan, keterangan tersebut sesuai penjelasan Imam An-Nawawi dalam kitab Syarah Shahih Muslim. Ketika menjelaskan hadits itu, beliau mengatakan:

وفي هذه الأحاديث الدلالة الظاهرة لقول جمهور أصحاب الشافعي وموافقيهم أنه يكره إفراد يوم الجمعة بالصوم إلا أن يوافق عادة له فإن وصله بيوم قبله أو بعده أو وافق عادة له بأن نذر أن يصوم يوم شفاء مريضه أبدا فوافق يوم الجمعة لم يكره لهذه الأحاديث

"Dalam hadits ini terdapat dalil tegas yang mendukung pendapat mayoritas Syafiiyah dan yang sepakat dengannya, bahwa dimakruhkan puasa hari Jumat saja. Kecuali jika bertepatan dengan kebiasaan puasanya. Sehingga, jika puasa hari Jumat itu disambung dengan puasa sehari sebelum atau sehari sesudahnya atau bertepatan dengan puasa lainnya, seperti orang yang nadzar akan berpuasa jika dia sembuh, dan ternyata dia nadzar puasanya bertepatan di hari Jumat, maka hukumnya tidak makruh, berdasarkan hadits ini." (Syarah Shahih Muslim, 8/19)

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya