MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) mengungkap tiga dampak negatif mengonsumsi harta haram. Islam mengajarkan setiap Muslim agar memerhatikan status kehalalan atau keharaman harta yang diperoleh.
Alasannya, harta yang didapat dengan jalan haram, selain merugikan orang lain, bakal membawa hal-hal negatif bagi orang yang menggunakannya.
Dilansir mui.or.id, Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan supaya hamba-Nya memakan harta yang baik dan diraih dengan cara baik pula. Allah Ta'ala berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman, makanlah apa-apa yang baik yang Kami anugerahkan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu benar-benar hanya menyembah kepada-Nya." (QS Al Baqarah: 172)
Dalam ayat lain, Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:
كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْۙ وَلَا تَطْغَوْا فِيْهِ فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِيْۚ وَمَنْ يَّحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِيْ فَقَدْ هَوٰى
"Makanlah sebagian yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami anugerahkan kepadamu. Janganlah melampaui batas yang menyebabkan kemurkaan-Ku akan menimpamu. Siapa yang ditimpa kemurkaan-Ku, maka sungguh binasalah dia." (QS Taha: 81)
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam mewanti-wanti bahwa kelak di hari kiamat, salah satu hal yang akan ditanya adalah dari mana harta yang didapat? Apakah harta itu diperoleh dengan cara halal atau haram?
عَنْ أَبِي بَرْزَةَ الْأَسْلَمِيِّ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَههُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ
Dari Abu Barzah Al Aslami berkata, "Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda, 'Kedua telapak kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sampai ditanya tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang ilmunya untuk apa dia amalkan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia infakkan dan tentang tubuhnya untuk apa dia gunakan'." (HR Tirmidzi nomor 2341)
Tidak berhenti sampai di sana, riwayat lain menyebut bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam mengungkapkan kelak di masa depan akan datang zaman orang sudah tidak peduli dari mana harta yang didapat, entah halal atau haram.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيلَ لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَاالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu alaihi wassallam bersabda, "Sungguh pasti akan datang suatu zaman pada manusia yang ketika itu seseorang tidak peduli lagi tentang apa yang didapatnya apakah dari barang halal ataukah haram." (HR Bukhari nomor 1941)