4. Selalu melapor ke ketua rombongan saat ke toilet
Usahakan selalu melapor kepada ketua rombongan dan mengajak teman ketika ingin ke toilet, atau keperluan lain yang mengharuskan berpisah dari rombongan. Jamaah haji juga tidak disarankan untuk jalan sendirian saat ziarah.
5. Tidak doa dan dzikir dengan keras saat ziarah ke makam syuhada Uhud
Jamaah haji harus sadar bahwa saat ini sedang menjadi tamu di negara lain. Maka itu, sudah seharusnya tamu mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan tuan rumah.
Sehingga jika ada aturan tuan rumah yang mungkin berbeda dengan kebiasaan di Tanah Air, maka sebaiknya diikuti dan tidak melawan.
Biasanya jika ada jamaah haji yang doa dan zikir dengan keras, penjaga makam syuhada Uhud akan menegur, bahkan tidak segan mengusir.
"Ya Hajj, mamnu' (tidak boleh)," tegas para penjaga seperti dikutip dari Kemenag.go.id.
6. Jangan mencoret-coret
Beberapa jamaah haji Indonesia terlihat meninggalkan beberapa coretan nama pada bebatuan di Jabal Rumma. Hal ini tentu dapat merusak keindahan situs sejarah Rasululullah Shallallahu alaihi wassallam dan para sahabat yang mulia.
Oleh karena itu, cukup tinggalkan kenangan doa-doa dan foto bersama. Hindari menuliskan nama, apalagi ditambahkan asal negara. Hal ini bukan hanya memalukan diri sendiri, namun juga merusak nama baik Indonesia.
"Mencoret-coret sangat dilarang, dan tidak ada manfaatnya bagi yang mencorat-coret," terang Syekh Salih penjaga makam syuhada Uhud.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)