Amalan Sunnah di Hari Tarwiyah 8 Dzulhijjah, Pahalanya Luar Biasa Besar!

Hantoro, Jurnalis
Jum'at 14 Juni 2024 10:20 WIB
Ilustrasi amalan sunnah di hari Tarwiyah 8 Dzulhijjah. (Foto: Okezone/Arif Julianto)
Share :

AMALAN sunnah di hari Tarwiyah 8 Dzulhijjah dibahas dalam artikel berikut ini. Tarwiyah berasal dari dua hal, yaitu kegiatan pengaliran air untuk minum hingga puas serta mimpi Nabi Ibrahim Alaihissallam menyembelih putranya Ismail.

Hari Tarwiyah termasuk 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, sehingga menjadi hari yang istimewa menurut ajaran agama Islam.

Terdapat amalan sunnah di hari Tarwiyah yang bisa dilakukan jamaah haji dan kaum Muslimin yang tidak berhaji. Berikut ini penjelasannya, sebagaimana telah Okezone himpun: 

Amalan Sunnah untuk Muslimin yang Tidak Berhaji

- Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah dikerjakan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Imam Al Ghazali mengungkapkan keutamaan orang yang melaksanakan puasa tarwiyah adalah ia akan mendapat balasan seperti pahala kesabaran Nabi Ayub Alaihissallam atas kesabaran penderitaannya.

Perintah serta keutamaan puasa pada awal bulan Dzulhijjah, termasuk puasa Tarwiyah, berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassallam:

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ

"Tidak ada satu amal salih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal salih yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah)." Para sahabat bertanya, 'Tidak pula jihad di jalan Allah?' Nabi Shallallahu 'alaihi wassallam menjawab, 'Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satu pun'."

(Hadits riwayat Abu Dawud nomor 2438, At-Tirmidzi 757, Ibnu Majah 1727, dan Ahmad 1968, dari Ibnu 'Abbas. Syekh Al Albani mengatakan hadis ini sahih. Syekh Syu'aib Al Arnauth mengatakan sanad hadits ini sahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim) 

Amalan Sunnah untuk Jamaah Haji 

- Melakukan ihram

Disunnahkan bagi kaum Muslimin yang menunaikan haji tamattu' untuk melakukan ihram pada hari Tarwiyah, yakni dimulai dari tempat dia singgah. Maka, hendaknya ia mandi dan mengusapkan wewangian di tubuhnya, tidak mengenakan kain yang berjahit, dan berihram dengan selendang, kain, serta sandal.

Adapun bagi Muslimah, maka hendaknya mandi dan menggunakan pakaian apa saja yang dikehendaki dengan syarat tidak menampakkan perhiasannya, tidak memakai penutup wajah, juga tidak memakai kaus tangan.

- Doa Tarwiyah

Selanjutnya jamaah haji mengamalkan doa:

لَبَّيك حجًًّا

Artinya: "Aku penuhi panggilan-Mu untuk menunaikan ibadah haji."

Jika ditakutkan ada halangan, maka jamaah haji disunnahkan memberi syarat dengan mengucapkan:

فإِ نْ حَبَسَنِِي حَا بِسٌ فَمَحَلّي حَيْثُ حَبَسْتَنِيْ

Artinya: "Jika aku terhalang oleh suatu halangan maka tempat (tahallul)ku adalah di mana Engkau menahanku."

Selanjutnya ucapkanlah kalimat talbiyah:

لَبََّيْكَ اَللَّهُمَّ لَبَّيْكَ،لَبَّيْكَ لاَ شَريْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ والْمُلكَ، لاَشَرِيْكَ لَكَ

Labbaika Allahumma labbaika, Labbaika Laa Syariika laka labbaika, innal hamda wanni’mata laka wal mulka, laa syariika laka.

Artinya: "Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguh-nya segala puji, kenikmatan dan kerajaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu."

Dilansir laman Al Manhaj, Ustadz Yusuf bin Abdullah bin Ahmad Al Ahmad menjelaskan jamaah haji terus mengumandangkan talbiyah dengan mengeraskan suara sampai melempar jumrah aqabah pada hari nahr (kurban).

- Mabit di Mina

Pada malam hari raya Idul Adha, jamaah haji disunnahkan mabit atau bermalam di Mina.

- Sholat dengan qashar

Di Mina, jamaah haji disunnahkan menunaikan Sholat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Subuh pada hari Arafah. Semuanya dilakukan dengan qashar, tanpa jama'.

Setiap jamaah haji hendaknya memanfaatkan waktu-waktu luang untuk sesuatu yang bermanfaat. Seperti mendengarkan tausiyah, tadarus Alquran, membaca buku manasik haji, dan sebagainya.

Allahu a'lam

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya