PEMERINTAH Indonesia untuk pertama kalinya menerapkan skema murur (melintas) dalam pergerakan jamaah haji dari Arafah ke Muzdalifah. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas pun menyatakan optimistis skema murur ini dapat diimplementasikan dengan baik.
"Tadi saya mengunjungi beberapa maktab untuk memastikan skema murur dapat berjalan dengan baik. Alhamdulillah yang saya lihat relatif tertib. Insya Allah lancar," ujar Menag usai meninjau persiapan murur di Maktab 98 Arafah, Sabtu 15 Juni 2024.
Menag menyaksikan jamaah haji lansia, berisiko tinggi, hingga disabilitas mendapat pelayanan yang baik dari petugas.
"Bus yang untuk mengangkut jamaah untuk mururnya juga sudah mulai berdatangan, dan sebagian sudah naik untuk kita mururkan," tutur pria yang akrab disapa Gus Men ini.
Sebelumnya skema murur diterapkan sebagai ikhtiar menjaga keselamatan jiwa jamaah haji atas potensi kepadatan di tengah terbatasnya area Muzdalifah.
Mabit di Muzdalifah dengan cara murur adalah bermalam yang dilakukan dengan cara melintas setelah menjalani wukuf di Arafah.
Jamaah haji saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus, tidak turun dari kendaraan. Kemudian bus langsung membawa mereka menuju tenda di Mina.