BERIKUT ini dibahas bacaan doa mustajab yang bisa diamalkan agar terbebas dari utang. Doa pelunas utang sangat baik diamalkan ketika belum ataupun sudah bisa menyelesaikan sangkut-paut tersebut.
Dengan bisa membayar tanggungan utang, maka menjadi sebuah nikmat besar dari Allah Subhanahu wa Ta'ala yang wajib disyukuri seorang Muslim.
Doa agar terbebas dari utang merupakan ungkapan atas anugerah dari Allah Azza wa Jalla yang melapangkan rezeki. Berikut bacaan doa-doa tersebut, sebagaimana dihimpun dari aplikasi Apa Doanya:
Doa 1
اَللَّهُمَّ اكْفِنِيْ بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Allaahummakfinii bihalaalika 'an haroomika, wa aghninii bifadhlika 'amman siwaak.
"Ya Allah, cukupilah aku dengan rezeki-Mu yang halal (hingga aku terhindar) dari yang haram. Jadikanlah aku kaya dengan karunia-Mu (hingga aku tidak minta) kepada selain-Mu."
(HR Abdullah bin Ahmad dalam Zawa-idul Musnad nomor 1319; At-Tirmidzi 3563, dan Al-Hakim 1/537. At-Tirmidzi mengatakannya sebagai hadis hasan, dan dihasankan pula oleh Syekh Al-Albani. Sedangkan Al-Hakim mensahihkannya)
Doa 2
اَللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ، وَتَنْزِعُ الْمُلكَ مِمَّنْ تَشَاءُ، وُتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ، وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ، بِيَدِكَ الخَيْرُ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَحْمَـٰنَ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَرَحِيْمَهُمَا، تُعْطِيهِمَا مَنْ تَشَاءُ وَتَمْنَعُ مِنْهُمَا مَنْ تَشَاءُ، اِرْحَمْنِي رَحْمَةً تُغْنِينِي بِهَا عَنْ رَحْمَةِ مَنْ سِوَاكَ
Allaahumma maalikal mulki tu'til mulka man tasyaa', wa tanzi'ul mulka mimman tasyaa', wa tu'izzu man tasyaa', wa tudzillu man tasyaa', biyadikal khoir, innaka 'alaa kulli syai-in qodiir, rohmaanad-dunyaa wal aakhiroti wa rohiimahumaa, tu'thiihimaa man tasyaa' wa tamna'u minhumaa man tasyaa', irhamnii rohmatan tughniinii bihaa 'an rohmati man siwaak.
"Ya Allah, Pemilik Seluruh Kekuasaan. Engkau beri kekuasaan kepada siapa yang Engkau kehendaki, dan Engkau mencabutnya dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau memuliakan siapa yang Engkau kehendaki, dan Engkau menghinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mu-lah segala kebaikan, dan Engkau Maha Berkuasa Atas Segala Sesuatu. Wahai Pengasih di Dunia dan Akhirat dan Penyayang di keduanya, Engkau memberikan keduanya (dunia dan akhirat) kepada siapa yang Engkau kehendaki, dan menahan keduanya dari siapa yang Engkau kehendaki. Rahmatilah aku dengan rahmat-Mu yang menjadikanku tak lagi memerlukan belas kasih selain-Mu."
(HR At-Thabrani dalam Al-Mu'jamus Shaghier dengan sanad yang dianggap jayyid oleh Al-Mundziri. Sedangkan Syekh Al-Albani menghasankannya; lihat Shahih At-Targhieb wat Tarhieb nomor 1821)