11 Adab ketika Berada di Tanah Suci Madinah, Tidak Berbuat Bid'ah atau Maksiat

Hantoro, Jurnalis
Jum'at 09 Agustus 2024 21:11 WIB
Ilustrasi adab-adab ketika berada di Tanah Suci Madinah. (Foto: Okezone)
Share :

KETAHUI berikut ini 11 adab ketika berada di Tanah Suci Madinah. Bisa berada di dua Kota Suci Makkah atau Madinah merupakan kenikmatan yang diidamkan umat Islam. Pasalnya dengan berada di dua Tanah Suci tersebut, kaum Muslimin bisa meraup berbagai keutamaan ibadah yang dijanjikan, di antaranya pahala yang berlipat ganda.

Namun, kenikmatan di Tanah Suci ini menjadi tidak berguna jika tak disyukuri, misalnya tidak memaksimalkan untuk beramal shalih hingga melakukan perbuatan menyimpang dan maksiat. 

Inilah beberapa adab yang harus diperhatikan ketika berada di Tanah Suci Madinah, seperti ditulis Syekh Abdul Muhsin bin Hamd al-Abbad al-Badr, dikutip dari laman Almanhaj:

1. Mencintai Madinah

Hendaknya setiap Muslim mencintai Tanah Suci Madinah karena memiliki banyak keistimewaan dan juga karena Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam mencintainya, sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam al-Bukhari dalam kitab Shahihnya dari Anas Radhiyallahu anhu:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا قَدِمَ مِنْ سَفَرٍ فَنَظَرَ إِلَى جُدُرَاتِ الْمَدِينَةِ أَوْضَعَ رَاحِلَتَهُ وَإِنْ كَانَ عَلَى دَابَّةٍ حَرَّكَهَا مِنْ حُبِّهَا

"Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam apabila pulang dari safarnya lalu melihat dinding-dinding Kota Madinah sudah dekat, Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam mempercepat perjalanannya, apabila berada di atas tunggangan maka Beliau segera memacunya, dikarenakan kecintaan Beliau terhadap Kota Madinah." (HR Bukhari) 

2. Jangan melakukan perbuatan bid'ah dan maksiat

Setiap Muslim hendaknya antusias berada di Kota Madinah dalam keadaan istiqamah dengan apa yang Allah Subhanahu wa Ta'ala perintahkan, tetap taat kepada Allah Ta'ala dan rasul-Nya, dan juga hendaknya ekstra berhati-hati agar tidak terjatuh dalam perbuatan bid'ah dan maksiat.

Karena kebaikan yang dilakukan di Kota Madinah memiliki kedudukan yang sangat agung, begitu pula bid'ah dan maksiat di Kota Madinah sangat berbahaya bagi pelakunya. Orang yang berbuat maksiat di Kota Suci ini dosanya lebih besar dan lebih berat dibandingkan dengan dosa yang dilakukan di tempat lain.

Kejelekan yang dilakukan tidak dilipatgandakan nominal dosanya, akan tetapi dosa kejelekan tersebut akan membesar apabila dilakukan di Tanah Suci ini.

3. Sholat di Masjid Nabawi

Seorang Muslim yang berada di Kota Madinah hendaknya bersemangat untuk ikut serta dalam usaha meraih hasil maksimal dari perdagangan akhirat yang menjanjikan keuntungannya berlipat ganda, yaitu dengan melakukan sholat-sholat yang bisa dilakukan di Masjid Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam demi mendapatkan pahala besar yang dijanjikan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:

صَلاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ

"Sholat di masjidku ini lebih baik daripada 1.000 kali sholat di masjid lain selain Masjidil Haram." (HR Al Bukhari dan Muslim) 

4. Menjadi teladan

Hendaknya kaum Muslimin yang ada di Madinah yang penuh berkah ini menjadi teladan dalam kebaikan, karena mereka tinggal di Kota Suci yang terpancar darinya cahaya kebaikan. Dari sini pulalah para dai dan penyeru kebaikan menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Dengan demikian, para delegasi yang ditugaskan ke Madinah akan mendapati para penduduk kota ini sebagai contoh suri teladan yang baik, bersifat, dan berakhlak mulia serta agung. Saat delegasi itu kembali ke negaranya, dia akan pulang ke negerinya dengan membawa kesan positif serta bisa mengambil pelajaran dari pemandangan yang dia lihat.

Namun sebaliknya, jika pemandangan yang dilihatnya buruk, maka dia akan kembali ke negaranya dengan membawa kesan negatif, bahkan mungkin sambil mencela.

5. Mengingat sedang berada di tempat yang baik

Hendaknya Muslim yang sedang berada di Madinah mengingat sedang berada di sebuah tempat yang baik, kota yang merupakan tempat turunnya wahyu serta tempat kembalinya keimanan, juga tempat aktivitas Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam serta para shahabatnya dari kalangan Muhajirin dan Anshar. Mereka berjalan dan bergerak di kota ini di atas kebaikan, istiqamah serta berpegang kepada kebenaran dan petunjuk.

Hendaknya Muslim yang sedang berada di Madinah waspada agar tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para shahabat Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam, misalnya melakukan sesuatu yang mengundang murka Allah Azza wa Jalla atau mendatangkan bahaya atau akibat buruk di dunia dan akhirat. 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya