Royal Horticultural Society juga menemukan fakta bahwa berbicara dengan tanaman dapat membantu mereka tumbuh lebih cepat, terutama suara wanita.
Penelitian ini dilakukan oleh 10 orang selama sebulan yang terdiri dari pria dan wanita. Mereka membacakan karya sastra yang direkam, kemudian diputar melalui satu set handphone yang dipasang pada setiap pot tanaman.
Dengan jenis dan jumlah perawatan yang sama, rupanya hasil tanaman-tanaman tersebut sangat berbeda. Tanaman yang mendengar suara wanita tumbuh rata-rata 2,54 sentimeter lebih tinggi daripada tanaman yang mendengar suara pria.
Kemudian sebuah percobaan di laboratorium pernah menghubungkan tanaman dengan elektroda untuk meneliti apakah tumbuhan yang dicincang bisa mengenali orang yang mencincangnya.
Ternyata terjadi lonjakan yang hebat dalam grafik monitor ketika orang yang mencincang tumbuhan tersebut masuk ke ruangan.
Bukan cuma itu, penelitian lain mengungkap bahwa tanaman bisa berkomunikasi dengan pemiliknya, seperti tanaman milik peneliti Laura Beloff.
Dia memasang mikrofon kontak pada akarnya untuk mendeteksi bunyi "klik" samar dan bernada tinggi di tanah. Dengan bantuan perangkat lunak yang dia buat untuk komputernya, frekuensi "klik" tanaman bisa terdengar jelas oleh manusia.
Saat Laura Beloff bekerja di mejanya, tanaman yang terhubung dengan alat di sebelahnya itu berceloteh dengan gembira. Namun ketika ada orang masuk ke ruangannya, dan bunyi klik tanaman tersebut langsung berhenti.
Anehnya, suara klik itu berlanjut saat orang tersebut pergi. Kemudian, lebih banyak orang datang dan lagi-lagi bunyi "klik" itu berhenti. Suara itu baru muncul kembali ketika orang-orang pergi. Meski terdengar aneh, tetapi hal ini memang benar terjadi.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)